42

2.9K 116 1
                                    

Arga keluar dari sekolah dan melajukan motornya menyusuri jalan siang yang cukup ramai.

Ia cukup frustasi dengan apa yang telah dia hadapi akhir-akhir ini. Banyak sekali masalah yang menimpanya, entah dari dirinya sendiri ataupun dari orang lain.

Hal itu cukup membuat Arga frustasi. Namun rasa frustasinya itu seakan bukan apa-apa dibandingkan rasa sakit hatinya yang mengetahui Tian telah di jodohkan dengan Bayu.

Tak terasa ketika Arga yang sedang meratapi hal itu membuat dirinya malah meneteskan air mata disela-sela ia mengendarai motornya.

"Arrrggghh.. kenapa banyak masalah sih! Udah Tian sama si tolol ( Bayu ) terus ini terus itu. Aaarrggggghhh!! Frustasi banget kontol!!" Keluh Arga

Disisi lain Tian sedang diperiksa oleh beberapa dokter. Disana Tian benar-benar diperiksa dengan keadaan yang masih tidak sadarkan diri.

Setelah menjalani pemeriksaan dan Tian dibawa ke ruang inap. Seorang dokter memanggil guru dan teman Tian untuk menemuinya.

"Dengan keluarganya Tian?" Tanya seorang perawat/suster

"Iya sus.. benar.." jawab Zahra

"Mari, ikuti saya.." ajak perawat itu.

Zahra berjalan bersama dengan Bu Fitri mengikuti perawat itu yang membawa mereka ke ruangan si dokter yang memeriksa Tian.

"Silahkan masuk.." perawat itu membukakan pintu

Zahra dan Bu Fitri masuk ke ruangan si dokter dan sudah ada si dokter yang sedang menunggu kedatangan mereka.

"Apa benar dengan keluarganya Tian?" Tanya dokter itu

"Iya dok benar.." jawab Zahra

"Baik.. disini saya ingin menjelaskan jika Tian memiliki keunikan.. dia bisa hamil jika dibuahi.. dan.. sayangnya.. selaput dara pada dinding rahim Tian ada beberapa yang terluka dan luntur.." tutur si dokter

"Oh ya dok? Apa bahaya dok? Apa dampaknya dok?" Tanya Zahra

"Tidak bahaya sebenarnya.. namun.. mungkin jika Tian sedang 'berhubungan' maka suami Tian kelak harus 'melakukannya' dengan lembut.. dan.. pasti pada saat-saat awal-awal seperti 'itu' akan menyebabkan rasa sakit yang lebih dari normalnya.. mungkin.. saat Tian mengalami fase menstruasi akan terasa sedikit lebih sakit.." tutur si dokter itu.

"Hmm... Baik dok nanti akan saya sampaikan ke Tian.. lalu dok.. selain itu apa bisa sembuh?" Tanya Zahra

"Sebenarnya Tian itu tidak sakit.. cuma sudah terlanjur sedikit 'cacat' karena terkena pukulan/hantaman.. tapi Tian masih bisa melahirkan anak kok.. cuma ya efeknya ya itu tadi dan efek itu bersifat seumur hidup.." ujar si Dokter

"Baik dok terima kasih.."

"Sama-sama.. untuk biayanya karena Tian memiliki BPJS dari kemdikbud.. jadi biayanya di rumah sakit lunas.. terima kasih.. silahkan keluar.." jelas si Dokter

"Terima kasih dok.. saya pamit keluar.." Zahra menganggukkan kepalanya pelan ketika ingin keluar ruangan

"Ya" jawab si Dokter

Diluar ruangan Zahra masih berpikir bagaimana caranya menjelaskan hal itu ke Tian. Terlebih Tian masih cenderung polos dan kurang tahu menahu akan hal-hal yang berbau dewasa.

Sedangkan Bu Fitri juga izin kembali ke sekolah karena ada urusan akademik yang harus ia selesaikan.

Zahra pun bertekad untuk berusaha menjelaskan hal yang cukup rumit bagi Tian ini kepada Tian.

Zahra melangkahkan kakinya menyusuri rumah sakit dan tak lupa juga ia menanyakan dimana ruang Tian diinapkan.

Tian diinapkan di sebuah ruangan yang terletak di tengah-tengah gedung inap. Zahra mendekati pintu ruangan Tian dan masuk kedalamnya.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang