53

3K 123 13
                                    

Pada malam harinya setelah Tian melewati serangkaian dramanya bersama si monster kekar ( Arga ). Tian mulai berusaha untuk rileks dengan belajar biologi.

Menjelang mendekati hari dimana Tian akan mengikuti OSN-K ( olimpiade sains Nasional tingkat kota ) dengan komputer, Tian juga sering belajar dan berlatih soal-soal OSN Biologi tahun sebelumnya.

Namun pikiran juga tak bisa lepas dari apa yang dikatakan Arga, ia tak tahu apa yang akan Arga perbuat keesokan harinya.

"Huhh.. kenapa aku dipertemukan dengan orang sepertinya?.." ujar Tian tiba-tiba ditengah Tian yang sedang belajar

HP Tian berdering karena telepon. Saat Tian ingin mengangkat panggilan itu, ia melihat jika yang sedang menelponnya adalah Arga. Tian menguatkan tekadnya dan mengangkat telepon Arga.

"Ha-halo mas.." sapa Tian

"Dengar baik-baik baby.. besok kau harus datang ke sekolah.. aku akan menunggumu di toilet laki-laki dilantai tiga.. pada saat istirahat.. temui aku.. jangan sampai kau melupakan itu, PAHAM?!" titah Arga

"Pa-paham mas.." Tian sedikit menjauhkan HP-nya dari telinganya karena Arga berbicara seperti orang yang marah namun ditahan.

"Dan.. jangan sampai besok kamu menggunakan celana dalam baby.. kau harus menurutiku.. atau kau akan tahu apa akibatnya.. jangan lupakan itu baby.." ujar Arga lalu menutup telponnya.

Karena Tian panik dengan apa yang Arga katakan, Tian pun menutup panggilan secara sepihak.

Keringat mulai membasahi tubuh Tian, ia takut dengan apa yang dikatakan Arga baru saja. Bahkan Tian berpikir mungkin Arga akan membunuhnya dan membuang jasadnya di belakang sekolah.

Tian menyesali perkataannya, entah mengapa Tian bisa keceplosan berkata seperti itu. Bahkan Tian berpikir apakah ia berpura-pura mencintai Arga saja? Namun segera ia usir pikiran itu karena hal itu pasti akan menyakitkan bagi hati Arga.

Tian pusing dan membutuhkan pundak untuk bersandar, akhirnya Tian menelpon nomor Bayu. Saat ditelpon, nomor Bayu selalu tidak aktif.

Hal itu juga yang membuat Tian gelisah dan frustasi akan keadaan. Sudah ada drama dengan Arga, sekarang malah tunangannya tidak bisa dihubungi.

Akhirnya Tian memilih untuk tidur dan mencoba untuk menenangkan dirinya agar tidak terlalu panik.

~|•|~

Keesokan paginya Tian bangun dari tidurnya dan beranjak ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Tian turun dari kamarnya menuju dapur untuk membuat sup dan menanak nasi.

Setelah menyiapkan nasi dan sup, Tian menaruh nasi dan supnya pada kotak bekal yang sudah ia siapkan. Lalu Tian pamit kepada ibunya dan pergi ke sekolah.

Tian menyusuri jalan pagi yang dingin, tibanya di sekolahnya, Tian melihat keadaan sekitar dan ia sama sekali tidak melihat batang hidung milik Arga.

"Tian!" Panggil Zahra dari belakang

Tian menoleh dan Zahra pun menghampiri Tian.

"Bayi imutku ini kenapa ngga sekolah hm??" Tanya Zahra sambil mencubit pipi Tian yang menggemaskan

"Ish! Jangan di cubit-cubit Zahra, ga apa aku cuma sakit biasa. Kenapa? Kamu kangen sama aku?" Tanya Tian

"Iyalah sayangku darlingg.. lihat tubuhmu ini.. sudah cebol ( lebih pendek dari Zahar ) terus imut lagi!.." Zahra salah tingkah akan keimutan Tian.

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang