37

3K 123 5
                                    

Tian terbangun dari tidurnya dan melihat disampingnya masih ada Bayu yang mungkin bisa disebut calon suaminya.

Tangan kekar Bayu masih memeluk pinggang Tian erat. Entah mimpi apa yang membuat tangan kekar Bayu tak mau lepas dari pinggang ramping Tian.

"Mas.. lepasinn!! aku mau mandi mass" titah Tian sambil mencoba melepaskan tangan kekar Bayu

"Ga.. mas pengen mandi bareng" Jawab Bayu

"Ishhh!! Mass!! Orang udah gedhe ( dewasa ) kok!! Udah ah Tian males!" Ujar Tian sambil membalik badannya memunggungi Bayu.

"Yaudah mas lepasin.. nanti kasihan kalo istri mas marah-marah terus, anaknya nanti ikutan emosian.. hahaha" Canda Bayu

"Yaudah! Nikah aja sama orang lain!" Jawab Tian

"Eh-ehh!! Maksud mas ga gitu.. hehehe.." Bayu takut Tian marah kepadanya

"Tahu ah!" Tian merajuk ( ngambek ) kepada Bayu

"Yaudah mas salah.. maafin mas ya.." ucap Bayu sambil membalikkan badan Tian menghadapnya dan mengelus pipi Tian

"Ya" jawab Tian

"Jangan ngambek ya sayang ya.." rayu Bayu

"Hm... Oh ya mas.. mas ga sekolah?" Tanya Tian

"Iya mas sekolah. Nanti mas anterin kamu ya.. oh iya.. mas mohon ke kamu.. jangan sampai kamu lepas cincin ini.. cincin ini adalah bukti keterkaitan cinta kita, Tian.. kalau kamu udah ga cinta sama mas.. buang aja cincin berlian ini" ujar Bayu sambil mengeluskan ibu jarinya ( jempol ) ke jari manis Tian dengan sisa jari Bayu menggenggam tangan Tian.

"Iya mas.. aku bakalan mempertahankan cintaku ke mas.. dan.. Tian juga mohon ke mas.. jangan sampai mas melirik-lirik cewek atau cowok lain disana ( luar kota tempat Bayu sekolah ).. mas janji bakal setia sama Tian?" Tian mengacungkan jari kelingkingnya ke Bayu

"Iya mas janji.." Bayu menautkan jari kelingking mereka berdua

Kedua insan ini telah menyatu dari hati ke hati..
Dunia seakan runtuh dan hanya menyisakan mereka berdua..
Jiwa dan pikiran..
Keperkasaan dan kelembutan..
Seakan dari seperti itu..
Kedua insan ini.., saling melengkapi..

Tak disangka pena asmara menulis..
Cinta Bayu yang telah lama tumbuh..
Pada akhirnya terbalaskan..
Bak seorang malaikat yang memberikan pertolongan..
Tian datang.. membalas cintanya ( Bayu )..

Sedikit demi sedikit lembaran baru terbuka..
Tulisan nan ukiran kisah mereka akan terbuka..
Tian dengan tutur nan lembutnya..
Bayu dengan keperkasaan dan keberaniannya..

Lembut.. perkasa..
Cinta mereka bersemi..
Kehidupan romantis.. seakan membuat jam berputar begitu lambat..

Netra ( mata ) mereka menatap dan memuja ciptaan-Nya ( Tuhan )..
Mengapa engkau ciptakan kelembutan dan keperkasaan ini?..

Akankah kelembutan dan keperkasaan ini akan terus bersatu?..
Sumpah serapah dan makian..
Mungkin akan menusuk telinga keduanya..
Sumpah serapah pasti akan datang dari insan yang mencintai kelembutan ini ( Tian )..

Janji dan sumpah seakan penyatu sumpah setia..
Romantisnya kehidupan mereka sudah didepan mata..
Kelembutan yang menggunakan akalnya ( otak )..
Keperkasaan yang menggunakan ototnya..

Semuanya akan saling melengkapi..
Semuanya akan mengukir cerita..
Kedua insan ini.., sedang mencoba menggerakkan pena cerita hidup mereka..
Semuanya akan tertulis kedalam ukiran kisah yang akan menjadi kelana mimpi ( impian ) orang-orang..
Akankah tawa yang akan tertulis?.. Atau malah rembesan air mata..

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang