39

2.8K 113 12
                                    

"iya mas.. saya kesana.." Tian pun langsung berjalan ke kursinya dan duduk di kursi itu.

Tian juga tak lupa untuk menuangkan nasi ke piringnya. Lalu Tian menyendok beberapa lauk pauk sederhana buatan ibu Tian.

Tian lalu melahap makanan itu dengan penuh nikmat dan khidmat. Tak lupa juga bahwa Tian berdoa terlebih dahulu sebelum makan.

Saat Tian asik-asiknya makan dengan salah telapak tangan lebar milik Bayu berada di paha Tian dan mengelus-elusnya.

Tian bisa memicingkan matanya dan melihat jika Arga masih menatap kearahnya dengan tatapan tajam sambil menyendok makanan di piringnya ( piring Arga ).

Karena suasananya cukup canggung, ibu Tian ingin membuka suara agar pembicaraan diantara mereka berlangsung.

"Oh iya nak Arga.. gimana sekolahnya? kamu ikut ekstrakulikuler?" Tanya ibu Tian di sela-sela mengunyah makanannya.

"Ya alhamdulilahnya bagus-bagus aja sih te.. saya juga ikut ekstrakulikuler basket sama bela diri.. jadi bisa ngelindungin Tian.." Ujar Arga

"Ohh.. yaudah bagus.. Tante titip Tian di sekolah ya.. Oh iya.. nanti Tian mau ke stasiun setelah pulang buat nganterin Bayu.. kamu mau ikut Arga?" Tanya ibu Tian

"Ngapain ke stasiun te?" Tanya Arg Balik

"Ohh itu.. Bayu dipindah sekolahnya.. karena ikut papa nya kerja disana.. kalo udah lulus paling balik lagi ke sini.." tutur Ibu Tian

"Akhirnya! Sekarang ada kesempatan mengambil hakku ( Tian ) dari si bodoh ( Bayu ) ini.. akan aku rusak pertunangan mereka.. Tian.. tunggu mas.. akan mas kawin paksa kamu ( Tian ) nanti.." gumam Arga ke dirinya sendiri untuk menguatkan tekadnya.

"Yaudah karena habis ini masuk, kalian kalo selesai makan cepetan ( segera cepat ) berangkat ke sekolah ya.." Titah Ibu Tian

"Terus Tian gimana ma nyuci piringnya?" Tanya Tian

"Ga apa-apa, kamu segera mandi dan pakai baju Tian" titah Ibu Tian

Tian langsung berlari masuk ke kamarnya dan tak lupa sebelumnya juga mencuci tangannya setelah makan.

Setelah masuk ke kamarnya, Tian langsung mandi dan cepat-cepat keluar kamar mandi yg berada di dalam kamar itu.

Setelah keluar Tian langsung mengambil seragamnya dan mengenakan seragam itu. Tak lupa juga Tian menyemprotkan parfum ke celah-celah seragamnya.

Aroma semerbak wangi seakan menambah kegemasan ( keimutan ) Tian. Ditambah rambut Tian masih basah, namun tak Tian keringkan dan langsung mengenakan kaus kaki.

Setelah ritual-ritualnya itu selesai, Tian keluar kamar dan menutup pintu kamarnya. Ia turun kebawah untuk mengenakan sepatunya, disana sudah ada tampak Bayu dengan helm full face yang ia pakai.

Bayu terlihat sangat gagah dan perkasa ketika mengenakan helm dan motor ninja-nya itu. Di belakangnya juga ada Arga dengan properti ( helm full face dan motor ninja ) yang sama.

Keduanya terlihat sama-sama gagahnya, meskipun Arga lebih tinggi sedikit daripada Bayu. Namun keduanya sama sekali tak menunjukkan adanya ketidakperkasaan.

Keduanya sama-sama perkasa dan menaiki motornya. Tian menemui ibunya didapur dan mencium punggung tangan ibunya.

"Ma.. aku berangkat dulu ya.. dadah!!" Ujar Tian

"Tiati ( hati-hati ) nak!!.. jangan lupa nanti siang ada simulasi pembelajaran!!" Ibu Tian mengingatkan Tian

"Iya maa tenang ajaaa!!" Jawab Tian

Pacar Posesif Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang