15. Dares x Dario

9.5K 443 12
                                    


Happy reading!
------------------------

Cambuk dari rotan itu terus menghantam tubuh setengah telanjang seorang pemuda. Tidak peduli seberapa perihnya sayatan yang muncul akibat cambukan, ia diam tidak melawan. Mata elangnya menatap lurus orang yang sedang mencambuknya.

Kedua tangannya dirantai di dinding. Dengan tubuh lemah tanpa tenaga, pemuda itu tidak bisa melawan. Wajahnya mengeras dan matanya dipenuhi amarah.

Tak berbeda jauh dengan Virga, wajah pemuda itu juga penuh bekas luka dan lebam.

"Ayah sudah peringatkan untuk tidak berbuat sembarangan!"

Pria itu menghentikan cambukannya, menatap tubuh pemuda itu yang kini dipenuhi bekas merah memanjang.

"Kalau begini bagaimana ayah bisa lolos jadi ketua DPR?!"

Wajah yang semula tertunduk itu terangkat, melihat pada orang di depannya. Meski sudut bibirnya robek dan berdarah, ia tetap menyeringai tipis.

"Justru itu tujuan saya."

Ctar!

Cambuk itu kembali melayang, menyayat dan membelit tubuh yang sudah tak karuan.

Dia Dares Ghoer Laendra. Termasuk inti Noxious yang terkenal keras dan tidak kenal ampun. Mereka bertiga, Virga, Nji dan Dares adalah sahabat sejak kecil. Nasibnya tak beda jauh dengan Virga. Di antara tiga serangkai itu yang tidak mendapat kekerasan adalah Nji.

"Seharusnya kamu mendukung keinginan ayah-mu bukan malah menentang! Kalau ayah jadi ketua DPR, gaji ayah juga untuk keperluan kamu!"

"Gaji hasil mencuri uang rakyat maksud Ayah?" Dares terkekeh meski seluruh tubuhnya terasa perih dan sakit. Sejak ia kecil ayahnya selalu mendidiknya dengan keras, menyuruhnya bersekolah dan mengatur cita-citanya. Ayahnya itu ingin Dares mengikuti jejaknya masuk ke dunia politik.

"Ayah mau kamu jadi presiden, Res, atau paling rendah menjadi ketua DPR," ucap sang ayah saat usia Dares masih sepuluh tahun.

"Maksudmu? Dares, ayah tidak pernah berpikiran seperti itu." Suara pria itu menjadi lembut, sama seperti saat berkampanye di depan orang-orang.

Dares menggeleng pelan, tidak habis pikir dengan ayahnya yang sangat ambisi dalam dunia politik yang menurutnya begitu kejam.

"Jangankan jadi ketua DPR, masih jadi anggota DPR aja Ayah udah banyak ngambil duit rakyat!"

"Terserah kamu, yang penting selama ini kamu makan hasil jerih payah ayah." Pria itu melepas borgol rantai di tangan Dares, kemudian pergi dari ruangan gelap dan pengap itu. Ruangan tempat Dares mendapat hukuman saat melakukan kesalahan.

Dares ambruk terduduk di lantai. Matanya memerah namun tidak bisa menangis. Ini bukan hal baru, ia sudah lama menerima ini bahkan dari kecil, tapi kenapa ia masih merasa sakit?

Setidaknya Dares tahu bagaimana kehidupan Virga. Ia sedikit iri meski nasib mereka tak berbeda jauh, setidaknya Virga masih memiliki ibu yang bisa menjadi tempatnya bersandar.

Wajah pemuda itu menghadap atas, menatap langit-langit ruangan dengan mata yang mulai berkaca.

Lama pemuda itu berdiam, memejamkan matanya menikmati rasa sakit di seluruh tubuhnya. Dengan tangan terkepal, Dares membuka mata. Mata hitamnya berubah menjadi kecoklatan.

Perkenalkan, ini Dario. Kepribadian lain di tubuh Dares. Dario ada sejak Dares berumur 11 tahun.

"Lemah," cibir Dario sebari berdiri. Merenggangkan otot-otot tubuhnya masih dengan mata tajamnya. Tanpa terlihat kesakitan, pemuda itu berjalan keluar dari ruangan itu. Terus berjalan melewati ruangan-ruangan luas penuh fasilitas mewah.

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang