Bab 5. Menginap Lagi Di Rumah Mertua

14.2K 698 12
                                    

Happy Reading
-------------------------

Kai tengah mengusap kepala anaknya yang menatap kosong langit-langit kamar. Mereka saling terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Atya berbaring, sedangkan Kai duduk dan bersandar di headbed.

"Tidur, Sayang. Ini sudah jam dua, kamu sebelumnya gak pernah melewati jam tidur siang, loh." Kai menunduk untuk mengecup kening Atya. Respons gadis itu masih diam. Kai menghela nafas. Dia membiarkan Atya yang mungkin belum bisa menerima pernikahan ini.

"Tante Naura itu dia, kan, Yah?"

Pertanyaan Atya yang tiba-tiba berhasil menohok Kai. Dia membisu seketika.

Tidak mendapat respons dari Kai, Atya beralih menatap pria itu. "Aya benar, kan?"

"Kok masih panggil Tante? Panggil Mama, dong, seperti Virga memanggil mamanya. Dia sekarang ibu mertua kamu." Kai mengalihkan topik dan kembali mengelus kepala putrinya. "Sekarang tidur, ya? Bentar lagi ikut keluarga suami."

Atya mendengkus dan menatap merajuk. Dia memunggungi Kai lalu mulai memejam. Apa susahnya sih menjawab iya?

Kai memandangi punggung kecil putrinya. Atya sudah remaja dan tumbuh menjadi remaja yang sangat tertutup. Dia lebih banyak diam meski masih mau berbicara kepada orang tuanya. Pertanyaan Atya tadi membuatnya mengingat pertengkaran beberapa tahun yang lalu.

"Siapa dia, Kak!? Aku cuma mau lihat!"

"Ini tidak penting, Maw. Sudahlah, buat apa membahas mas lalu?"

"Mas lalu yang masih tersimpan rapi. Begitu, kan maksudmu?"

"Apa sih, Maw? Kamu temuin itu di dompet aku yang udah lama mangkrak di gudang. Foto itu terselip sebelum aku membuangnya. Kamu jangan asal tuduh."

"Aku gak asal tuduh. Aku cuma mau lihat wajahnya. Kalau kalian udah gak berhubungan harusnya aku boleh melihatnya, dong."

"Itu gak penting, Maw. Masa lalu hanya buat kita makin jauh, dan aku gak mau itu terjadi."

"Aku mau ke rumah Ibu. Aya, ikut Bunda yuk!"

"Aya biar aku yang urus. Kamu tenangkan diri dulu. Nanti kita bicarakan ini kalau kamu sudah tenang."

"Aya belum makan siang."

"Nanti aku suapi. Kamu hati-hati." Kai memandangi punggung Mawar yang menjauh mengendarai motor. Perempuan itu memang selalu pergi ke rumah orang tuanya setelah mereka bertengkar. Tak jarang Kai harus menjemput atau Mawar pulang sendiri kalau suasana hatinya sudah membaik.

"Siapa Tante ini, Yah?" Suara gadis kecil itu membuat Kai berbalik. Dia terkejut saat melihat foto kecil yang ada di tangan mungil anaknya.

"Sayang, sini Ayah pinjam fotonya."

"Aya mau simpan foto ini. Dia sudah membuat Ayah dan Bunda bertengkar. Awas saja kalau ketemu nanti."

Kai menarik napasnya dalam, dia tidak menyangka Atya masih ingat padahal saat itu umurnya masih lima tahun.

Merasa Atya sudah nyenyak, Kai keluar dari kamar tak lupa menutup pintu. Di ruang tamu terlihat Naura dan Virga duduk bersampingan, mereka tampak mengobrol meski Naura yang banyak bicara, Virga hanya sesekali mengangguk. Sepertinya Naura sedang memberi nasihat pada putranya. Sedangkan Deors duduk sedikit jauh dari mereka sedang menelpon, sesekali tertawa dan bicara tentang bisnis.

Kai melangkahkan kakinya menuju dapur. Tercium aroma sedap dari gorengan yang sedang Mawar buat.

"Cunguk," panggil Kai setelah berdiri di belakang Mawar. Mawar hanya menoleh dan menyahut dengan berdehem. Kai melihat bola-bola ubi yang tertata rapi di sebuah wadah. "Udah selesai masaknya?"

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang