18. Party

7.7K 397 18
                                    


Aku saranin bagi yang puasa bacanya pas udah berbuka atau sebelum imsak ya

Happy reading!
------------------------



Sekelompok remaja sedang berpesta pora di bawah gemerlap lampu disko. Bar ini disewa untuk semalam penuh, pengisinya sudah jelas anggota ketiga geng. Diiringi musik DJ yang menggetarkan saraf-saraf, mereka bergoyang dengan liar. Tidak ada yang tidak minum di sana, termasuk Virga yang sedang meminum red wine untuk kesekian gelas.

Virga meletakkan gelas yang telah kosong di meja. Dengan sedikit sempoyongan, dia menuju lantai dansa. Kepala dan tubuhnya bergerak luwes mengikuti irama musik DJ. Tubuhnya melenggok dengan sendiriny.

Inilah pesta sebenarnya. Pesta besar yang diadakan Silent Boom untuk merayakan hari jadi yang ke-16. Dihadiri oleh anggota SB, Gemoy dan Noxious.

Virga meremas pinggang wanita bergaun merah ketat yang sedang bergoyang. Wanita itu menoleh, tersenyum menggoda sembari menyodorkan gelasnya. Virga menerima gelas tersebut dan meneguknya hingga tandas. Setelah gelas kosong itu kembali ke tangan si wanita, dia kembali menelusup di lautan remaja yang tengah menikmati musik.

Termasuk juga Nji. Pemuda keturunan Korea itu tengah mencumbu seorang wanita. Tangannya bergerilya sampai pakaian wanita itu hampir terlepas.

"Langsung masuk aja!" teriak Arki yang melihat permainan mereka semakin panas. Nji langsung membawa wanita itu ke kamar yang telah disediakan. Namun, belum sempat masuk kamar, Nji sudah tidak tahan. Dia mendorong wanita itu ke sofa pojok dan memulai permainan.

"Lo gak mau milih dari mereka, Ga!?" Genta tiba-tiba berteriak di telinga Virga. Kancing kemeja cowok itu sudah terlepas beberapa. Dada bidangnya penuh bercak bibir berbeda bentuk dan warna. Rambut basah dan pelipis berkeringat menjelaskan apa yang baru dia lakukan.

"Udah main berapa kali?" tanya Virga ikut berteriak. Melihat kondisi Genta, dia yakin cowok itu telah meminum obat kuat.

"Intinya gue udah habis sama tiga cewek!" Genta tersenyum lebar. Dia merebut segelas bir yang dibawa seorang wanita dan langsung meneguknya. Mata sipit itu melirik tipis saat wanita itu menggeliat akibat permainan tangannya.

Sepasang tangan menelusup di bawah ketiak, membuat Virga terperanjat. Dia menoleh dan langsung mendapat bisikan lembut di telinga. "Maaf, aku baru datang."

Sudut bibir pemuda itu tertarik ke atas. Virga berbalik dan langsung menarik pinggang ramping gadis itu sampai tak ada jarak. Lumatan lembut penuh gairah dia berikan.

"Dari mana, hm?" Virga berbisik setelah melepas bibir gadis itu dengan meninggalkan gigitan kecil di sana. "Berapa tadi yang masuk?"

Gadis itu melingkarkan tangannya di leher Virga, menatap wajah yang terlihat makin tampan di bawah kelap-kelip lampu banyak warna. Dengan berani, dia memainkan jakun Virga dengan jari telunjuk. "Tadi cuma dua, Baby, tapi satunya minta banyak ronde."

Virga meremas pantat berbalut rok mini itu, lalu menunduk untuk menggigit kecil telinga gadis itu. "Banyak ronde, ya?"

"Iya." Gadis itu melepas kancing teratas kemeja Virga dan memutar-mutar jarinya dengan sensual.

Virga mengeraskan rahang saat meremas bongkahan gadis itu, tangan satunya menelusup ke bawah rok mini.

"Mm ... Virga ...." Gadis itu luluh seketika. Tidak bisa untuk menahan suaranya. "Santai, Baby, kamu terlalu kasar."

"Gue gak akan maafin lo karena udah biarin dia main banyak ronde," bisik Virga geram. Gerakan jarinya makin cepat.

"Ga uh ... aku dibayar. Pelan, aku mohon." Gadis itu ingin mengambil jarak, tetapi Virga mengapit pinggangnya terlalu kuat. "Aku masih lemas, Ga."

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang