24. Tawuran

6.3K 361 11
                                    




Satu persatu belati di atas meja diambil secara bergantian. Masing-masing orang menyelipkan belati tajam tersebut ke dalam celana mereka. Senjata tajam lainnya tak lupa mereka selipkan di pakaian masing-masing. Dengan jaket berlambang tengkorak di bagian punggungnya, mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi perang yang yang telah dijadwalkan.

Mata Virga menatap tajam ke bawah, fokus memasang sarung tangan hitam di kedua tangannya. Di bawah lampu markas yang tak terlalu terang, wajah Virga terlihat mempesona dengan rahangnya yang mengeras.

Dares mengikat kain di kepalanya, mencegah agar rambutnya tidak menutupi mata saat perang nanti. Begitupun Arki yang memakai korset di perut buncitnya.

Nji dan Aleor berdiri bersampingan. Saling melirik melihat penampilan satu sama lain yang serba hitam.

Kleo duduk di kursi merenggangkan otot-otot lengannya. Menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri sampai lehernya memunculkan suara kretek yang khas.

Aga memakai sepatu hitamnya, memasang talinya dengan baik agar tidak lepas nanti. Sedangkan Yeon mendekatkan sniper ke wajahnya, melihat dari dekat ketajaman senjata itu.

Anggota Noxious yang lain tak kalah sibuk mempersiapkan diri. Hingga Virga menginterupsi yang membuat mereka berdiri tegak dan berbaris rapi.

"Semuanya, denger! Sebelum berdoa, gue mau kalian berhitung dulu. Mulai dari gue. Satu. Virga Bimoora."

Nji sebagai second leader maju selangkah, berdiri tegap lalu berteriak, "Dua. Nji Daerolv!"

"Tiga. Dares Ghoer Laendra." Dares sebagai wakil ketua Noxious ikut berhitung.

"Empat. Arkino." Perwakilan komunikasi Noxious ikut berhitung.

Mereka mulai berhitung secara berurutan dan bergantian.

"Dua puluh. Seano."

"Seratus lima puluh. Jio."

"Dua ratus sembilan puluh sembilan. Deni."

"Tiga ratus tujuh satu. Gohar."

Semua terdiam setelah hitungan ke 371. Mereka yang ada di sana saling tatap, melihat anggota Noxious yang hadir tidak ada setengahnya.

"Cuma ini? Mana yang lain?" Virga bertanya, melihat anggota Noxious yang hanya bisa bungkam dan menunduk.

"Mustahil kalo mereka gak dapet kabar, semua anggota dah dimasukin ke grup online Noxious. Yang gak hadir hari ini, mereka keterlaluan karena ini menyangkut reputasi Noxious sebagai geng pemimpin di kota ini."

"Dan kebanyakan yang gak dateng para alumni," sahut Dares memperhatikan anak-anak Noxious yang lain.

Seano, pemuda berusia 24 tahun itu maju selangkah. Meski bukan inti Noxious, ia memberikan diri menjawab, "Gue sebagai alumni minta maaf mewakili alumni lainnya. Seperti yang lo tau, Ga, para alumni banyak yang udah kerja gak sedikit juga yang udah berkeluarga. Mereka pasti sibuk dengan kehidupannya masing-masing sekarang."

"Gue paham itu. Makannya, selesai ini nanti gue mau adain seleksi. Kabarin sama anggota lain yang gak hadir. Kalo mereka masih niat jadi anggota Noxious, berpartisipasi kalo Noxious ngadain kegiatan. Dan kalian yang ada di sini, kalo mau keluar juga boleh. Noxious cuma butuh anggota yang mau bener-bener mempertahanin Noxious sampe akhir."

Setelah memberi pengumuman telak itu, Virga mempersilahkan Aga untuk memimpin doa. Aga berdiri di samping depan Virga, melihat anggota Noxious yang telah bersiap. Sejenak menarik napas karena berada di depan Virga yang sedang tersulut sedikit menakutkan.

"Menurut keyakinan masing-masing. Berdoa, mulai!"

Mereka menunduk, berdoa menurut keyakinan masing-masing. Virga memperhatikan anggota Noxious yang sedang berdoa. Awalnya ia sangat yakin mereka akan menang. Tapi, melihat anggota yang hadir Virga tidak lagi percaya diri. Dari segi jumlah saja mereka kalah banyak dengan DKingdom.

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang