"Aku kira kamu udah gak mau punya hubungan sama aku lagi, Ga." Azella sangat antusias mendapati Virga berkunjung di rumahnya. Setelah menaruh sebotol bir di meja, gadis itu menjatuhkan dirinya di sofa yang tengah diduduki Virga. Mata gadis itu tak dapat menyembunyikan kebahagiannya, tangannya memeluk lengan Virga dengan erat.
"Aku bakal jadi manusia yang hilang semangat hidupnya kalau kamu ninggalin aku."
"Enggak gitu, Zell. Gue ada urusan akhir-akhir ini. Hp gue agak eror dan beberapa nomor keblokir sendiri, termasuk nomor lo." Virga terpaksa harus berbohong. Mendapat kabar dari Kleo bahwa Azella hampir bunuh diri kemarin, membuat pemuda itu mengurungkan niatnya untuk memutus hubungan dengan gadis itu.
Bagaimana pun Azella yang sudah menyelamatkan nyawanya, Virga tidak mau menjadi orang yang tidak tahu diri dengan melupakan orang yang berjasa dalam hidupnya.
"Oh gitu. Aku kira kamu sengaja blokir nomor aku." Azella menatap wajah Virga dengan lekat. Semangat hidupnya kembali membara karena sekarang Virga ada di dekatnya. "Maaf aku udah mikir yang enggak-enggak tentang kamu."
Virga mengangguk seraya mengacak rambut Azella yang indah dan terawat. Rambut gadis itu berbeda dari sebelumnya. Sepertinya gadis itu mewarnai rambutnya.
"Virga, karena kamu sekarang ada di sini, gimana kalo kita ke kamar?" ajak Azella bersemangat, tersenyum dan mengecup bibir Virga singkat.
"Ke kamar ngapain, Zell?"
"Ya, biasanya kita ngapain kalo ke kamar? Ayo, Ga, cus berangkat." Azella berdiri, menarik lengan Virga yang terasa berat baginya. Gadis bertubuh ramping itu memasang wajah cemberut karena Virga tak beranjak dari duduknya.
"Virga, ayo! Kok kamu kaya gak semangat gitu, sih? Jangan-jangan kamu udah gak selera sama aku?"
Virga hendak menolak, namun tatapannya tak sengaja mengarah pada sofa di depan televisi.
"Berangkat, Ga!" Kleo men-titah Virga dengan gerakan mulut tanpa suara. Cowok yang duduk sedikit jauh dari mereka itu memberikan tatapan ancaman jika Virga tak juga beranjak.
Virga menghela napasnya, bangkit berdiri dan mengikuti tarikan Azella menuju sebuah kamar.
Kleo menatap tv di depannya dengan pandangan kosong. Ia ikhlas. Apa yang membuat Azella bahagia, akan ia lakukan. Tidak peduli dirinya merasa sakit, atau dia menyakiti orang lain, yang terpenting Azella bahagia.
***
Atya memasang sebuah gamis di depan tubuhnya, melihat pada cermin bagaimana penampilannya jika memakai gamis tersebut. Senyumnya tersungging. Gamis dengan desain modern yang tampak anggun dan pas di tubuhnya itu menarik perhatiannya.
"Ambil aja kalo lo suka sama itu."
Atya berbalik, melihat temannya yang sedang melihat-lihat dress yang tertata di teralis. Mereka sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan di tengah kota. Suasana mall tersebut cukup ramai. Meski begitu temannya dengan pengertian mengajaknya ke toko yang sepi pengunjung, memahami jika ia tak terlalu suka dengan keramaian.
"Tapi, Seya, harganya mahal."
Gadis itu berbalik, menghampiri Atya seraya menggeleng. "No, Atya, no! Lo jangan liat harganya, apapun yang sekiranya lo suka, ambil! Jangan liat harganya. Ini 'kan hari ulang tahun gue, masa lo nggak mau nurutin permintaan gue?"
Atya tersenyum melihat Seya memasang wajah cemberut. Gadis itu merasa tidak enak.
"Harusnya aku yang kasih kamu hadiah."
"Itu udah terlalu biasa. Gue mau yang berbeda dari yang lain. Kalo biasanya yang ulang tahun yang nerima hadiah, maka ini sebaliknya. Dan gue mau lo yang nerima hadiah dari gue. Setuju?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Wife
Fiksi RemajaEnd tanggal 18 Mei 2023 Sebuah insiden membuat Virga Bimoora terpaksa menikah dengan seorang gadis introvert. Virga yang pembangkang, brandal dan kaku harus menghadapi sifat seorang introvert yang misterius dan membingungkan. Apalagi mereka tinggal...