Happy reading
------------------------
Virga sedikit ragu untuk mengetuk kamar Atya hingga harus menarik napas beberapa kali.
"Gue mau masukin meja belajar!" teriak Virga tanpa mengetuk pintu.
Nji berdiri di belakang Virga dalam hati meledek Virga yang terlihat gugup. "Tremor banget pengantin baru," ledeknya dalam hati.
Tak lama kemudian pintu terbuka. Virga langsung memutar badan untuk mengambil meja belajar diikuti Nji yang tidak berani menatap lebih lama wajah Atya.
"Njir cakep banget, kenapa gak buat gue aja, sih? Tapi di sini hukum janur kuning belum melengkung bisa ditikung udah gak berlaku," batinnya.
Virga dan Nji mengangkat meja belajar ke kamar Atya. Gadis itu menunjuk samping jendela menginstruksi mereka meletakkan meja belajar di sana. Tanpa berlama-lama Virga kembali keluar untuk mengambil meja rias.
"Ini namanya bukan meja rias, tapi lemari rias," seloroh Nji seraya mengangkat meja rias berbentuk lemari kecil memanjang ke atas itu.
"Taruh mana?" tanya Virga pada Atya yang terlihat bingung. Gadis itu menatap sekeliling kamar yang akan tampak sempit jikalau peletakan meja rias tidak pas.
"Itu ... di situ aja." Tunjuk Atya ke samping kiri jendela. Jadi sekarang jendela kaca persegi itu diapit oleh meja belajar dan kita sebut saja lemari rias (nurut Nji ygy)
Nji mundur beberapa langkah menatap hasil penataan dua meja itu sesuai arahan telunjuk Atya. "Mm, bagus juga. Meja riasnya 'kan bisa dibuka, di dalamnya juga ada kaca. Kalo dandan wajahnya kena cahaya dari jendela jadi tetep terang walau gak pake lampu."
"Ma--makasih," ucap Atya terdengar lirih di telinga dua pemuda itu. Nji menelisik wajah Atya yang sedikit menunduk dan cenderung menghindari temu tatap dengan mereka, lalu tatapannya ke arah Virga yang juga menghindari menatap ke arah Atya.
"Kaku banget interaksi mereka," gumamnya prihatin.
Terjebak dalam situasi canggung, Virga memilih keluar dari kamar Atya dan masuk ke kamarnya. Nji yang ditinggal sekamar dengan istri sahabatnya pontang-panting menyusul.
"Kampret lo, ninggalin gue sekamar sama bini lo, mau ngefitnah kita lo?" sembur Nji ketika masuk kamar dan melihat Virga sudah berbaring di kasurnya. "Tapi gapapa sih, sekalian aja panggil warga biar dinikahi sekalian wkwk. Gue bakal jadi adik madu lo."
Virga menghiraukan suara Nji dan memilih fokus pada ponselnya, meski dirinya merasa aneh mendengar ucapan terakhir Nji. Sejak kapan laki-laki bisa punya adik madu? Setahunya, perempuan hanya bisa menjadi istri dari satu laki-laki saja, 'kan?
"Jadi, gimana lo bisa nikah sama dia?" tanya Nji menagih, membuat Virga kembali memejamkan mata. Beginilah sahabatnya itu, sekali dijanjikan akan ditagih sampai akhir hayat pun.
"Gue sebenernya males cerita, ngingetin gue sama kejadian itu. Intinya, gue mabok dan gak tau gimana ceritanya gue bisa sampe ke kompleks rumahnya. Gue jatuh dari motor terus dia dateng terus ... lo tau 'kan apa yang kebanyakan orang mabok lakuin kalo ketemu cewek."
Nji mengangguk-angguk mendengar penjelasan Virga. Wajah cowok itu sedikit linglung dengan alis bertaut. "Tunggu dulu, kayanya ada yang aneh deh di sini."
Virga langsung terduduk mendengar ucapan Nji. Mungkin cowok itu menyadari keanehan yang terjadi dan bisa mengungkap sebenarnya apa yang terjadi di malam itu. Setidaknya, Nji bisa mengira-ngira apa yang terjadi saat Virga membawa Atya ke tempat yang tertutup dinding pos ronda hingga terhindar dari pantauan cctv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Wife
Fiksi RemajaEnd tanggal 18 Mei 2023 Sebuah insiden membuat Virga Bimoora terpaksa menikah dengan seorang gadis introvert. Virga yang pembangkang, brandal dan kaku harus menghadapi sifat seorang introvert yang misterius dan membingungkan. Apalagi mereka tinggal...