48. Beberapa Bulan Kemudian

6K 373 17
                                    




Dua bulan sudah Yeon berada dalam kurungan, hari ini cowok itu dinyatakan bebas. Virga dan rombongan Noxious menunggu di luar kantor polisi, menunggu teman mereka keluar dari bangunan itu.

Yeon bersama sang ayah keluar dari pintu masuj kantor polisi dan berjalan menuju mereka. Dengan heboh mereka memeluk Yeon bersamaan. Sorak-sorai kebahagiaan terdengar. Ayah Yeon hanya tersenyum dan menggeleng kecil melihat interaksi anaknya dan teman-teman anaknya itu.

"Banyak yang terjadi selama lo kurungan, Yon," ucap Aga memberitahu. Cowok itu berdiri di samping Kleo yang melirik tak suka padanya. Kleo tahu apa yang akan Aga katakan pada Yeon, pasti menyangkut dirinya.

"Gue tau. Dares selalu cerita banyak kalo berkunjung," balas Yeon sambil merangkul pundak Dares. Virga mendekati cowok itu dan menepuk pundaknya. "Kita semua ngucapin selamat karena lo udah bebas."

Yeon melihat Virga, mengangguk pada pemuda itu. "Thanks, Ga."

"Lo masih gabung sama Noxious, 'kan?" Kleo bertanya, memastikan Yeon akan tetap bersama mereka.

"Yoi."

"Nak, ayah pulang dulu. Kamu kalau masih mau sama mereka silahkan, asal jangan ulangi kesalahanmu." Ayah Yeon berpamitan. Setelah mengacak-acak rambut Yeon yang sudah terlihat sedikit panjang itu, pria berkacamata itu menuju mobilnya untuk pulang.

Di tengah obrolan asik mereka, ponsel Virga berdenting. Pemuda itu mengecek ponselnya. Pesan dari Atya.

Atya*_*
Manis hilang

Virga meringis. Bayangan kucing oren yang sering menggigitnya itu muncul di kepalanya. Kucing kesayangan Atya yang selalu dibela gadis itu, meski sering sekali membuat Virga terluka entah dengan cakaran atau gigitannya.

Entah kemana kucing jantan itu, tapi Virga yakin Atya sedang bersedih sekarang karena kucingnya hilang.

Virga melihat teman-temannya yang sibuk mengobrol. "Bro, temenin gue beli kucing, yuk! Kucingnya Atya ilang, daripada bini gue kesepian nanti gak ada temen di rumah."

***

"A--yaaaaa." Virga memanggil Atya dengan nada panjang, ia berteriak dari sebelum memasuki rumah.

Atya yang sedang di belakang rumah mendengar suara Virga. Gadis itu tidak beranjak dan melanjutkan kegiatannya mencangkok pohon cabai yang mulai berbuah itu. Cabai yang ia tanam tumbuh dengan subur, batangnya tinggi dengan daun yang lebar. Namun, meski sudah setinggi dadanya, pohon-pohon cabai itu baru berbuah beberapa hari lalu.

Berbeda dengan tomatnya yang sudah beberapa kali panen. Kadang Atya menjualnya ke warung terdekat jika panen dalam jumlah lebih, bersama kangkung yang selalu cabut-tanam.

Virga menghampiri Atya melihat pintu belakang terbuka. Pemuda itu berjongkok dan langsung membuka pintu kotak yang ia bawa.

Seekor kucing berbulu lebat berwarna oren berukuran sedang keluar dengan malu-malu. Hewan itu tampak memandangi sekeliling sebelum melangkahkan kakinya keluar dari kotak. Virga mendorong lembut kucing itu agar mendekat pada Atya yang sedang membelakanginya.

"Meow."

Kucing itu bersuara, membuat Atya seketika menoleh. Virga tersenyum saat pandangan gadis itu tertuju pada kucing yang dibelinya.

"Itu gantinya Manis. Biarin aja Manis gak pulang, dia jadi kacang lupa sama kulitnya."

Atya tanpa sadar tersenyum tipis, segera mencuci tangannya di kran dan menghampiri kucing tersebut. Tangan gadis itu mengusap kepala si kucing, yang langsung mengeong sambil mendongak menatapnya. Atya melihat ekor kucing itu.

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang