Bab 4. Menikah

14.3K 630 15
                                    

Happy reading
------------------------

Naura tersenyum tipis dan menatap putranya dengan lekat. Ini juga demi kebaikanmu, Nak.

Virga melerai pelukan lalu menghapus air mata di pipi Naura. Dia merangkul ibunya dan bersama-sama kembali masuk. Di dalam, Kai dan lainnya telah menunggu keputusan yang dia ambil.

Tatapan Kean tak teralihkan dari Virga yang sedang melangkah mendekat. Ada sepotong ingatan masa lalu yang mampir di kepalanya. Anak yang hadir sebelum pernikahan itu sudah sebesar ini sekarang.

Di tempat duduknya, Deors mengernyit saat menyadari tatapan Kean yang lekat pada putranya.

Naura dan Virga kembali duduk di depan Mawar. Dia menarik napas sebelum berkata, "Virga setuju menikah dengan Atya."

"Naura, apa tidak ada jalan lain selain menikahkan mereka?" Mawar tahu pernikahan adalah jalan terbaik untuk ini. Selain pertanggung jawaban dari Virga, Atya juga tidak terlalu terbebani dengan cemoohan orang-orang. Hanya saja masalahnya ....

"Atya masih sekolah, dia punya cita-cita yang tinggi. Kamu tahu sendiri tidak ada satu pun sekolah yang mengizinkan muridnya menikah. Aku tidak bisa melihat Atya sedih karena cita-citanya harus pupus."

Kai beralih duduk di samping Mawar dan merangkul istrinya yang mulai menangis. Wajah acuh yang sempat diperlihatkan Mawar kini hilang. Dia hanyalah seorang ibu yang menginginkan masa depan cerah untuk anaknya.

"Mawar, aku tahu ketakutanmu." Naura menggantikan posisi duduk Kean, menggenggam tangan Mawar dengan tulus. "Virga juga masih sekolah, aku juga ingin dia mencapai cita-citanya. Pernikahan mereka akan dirahasiakan, Atya dan Virga akan tetap melanjutkan pendidikan mereka."

"Tidak semudah itu, Bu." Kai menyela, membuat dua wanita itu menoleh ke arahnya. Dia diam-diam melirik Kean yang tidak menatap lekat Naura sebelum melanjutkan, "Masalahnya orang-orang sudah terlanjur tahu masalah ini. Merahasiakan pernikahan, rasanya mustahil."

"Pak Kai, untuk itu biar saya yang urus." Deors menyahut bersama lirikan tajamnya ke arah Kean. "Benar begitu, Pak Kean?"

Kean tersadar ketika namanya dipanggil dan segera mengalihkan wajah. Dia mengangguk tak acuh saat bertemu tatap dengan Deors. Pria bule itu ... mentang-mentang memiliki harta dan kekuasaan.

"Nau, izinkan kami untuk tetap membiayai sekolah Atya. Dia menikah di usia yang masih muda dan kami belum puas membiayai hidupnya."

"Kamu tenang saja, Maw. Kami tidak akan menghalangi hubunganmu dengan Atya. Bagaimanapun dan sampai kapanpun kamu dan Pak Kai tetaplah orangtua Atya."

Virga yang sedari tadi diam, memilih sedikit menyingkir dengan duduk di dekat jendela. Dia masih belum menerima akan menikah di usia semuda ini.

"Tapi saya minta, Virga tetap di sini sampai benar-benar menikah agar dia tidak lari dari tanggung jawabnya." Kai tiba-tiba bersuara, membuat Virga keluar dari lamunannya. Pemuda itu hanya bisa mengangguk.

"Nanti malam kamu tidur di rumah ini, tidur bersama Kean."

Virga tercengang, menatap pria tinggi berbadan kekar di sana seraya menelan ludah. Dia memang sering bermalam bersama polisi dalam satu gedung, dengan dia yang tidur di sel. Kali ini, dia bermalam bersama polisi di dalam satu kamar?

Anjir!

***

Malam ini Virga benar-benar tidur bersama Kean. Setelah Deors dan Naura pulang ke kediaman Bimoora, suasana rumah Kai sunyi senyap. Mawar tidak keluar dari dalam kamar setelah mengantar makan malam untuk Atya. Kai sibuk menyelesaikan pekerjaan. Sementara Kean sedang berlatih tinju di ruangan khusus. Virga hanya duduk sendiri hingga orang-orang di sana beranjak tidur.

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang