Bab 8. Noxious

10K 556 11
                                    


Jangan lupa vote, komen juga biar rame

Happy reading!
-------------------------

SMA Airlangga adalah sekolah favorit yang terkenal memiliki murid berprestasi di berbagai bidang. Selain karena bakat para muridnya, SMA Airlangga juga terkenal oleh geng motornya yang turun-temurun diurus dari alumni ke alumni.

Yaitu geng Noxious, yang kini diketuai oleh Virga Bimoora sebagai generasi ke sembilan. Memiliki dua markas yaitu satu di luar sekolah dan satu di dalam sekolah. Gudang sekolah sebelah barat Utara yang tak digunakan, menjadi markas Noxious di lingkungan sekolah.

Gudang yang terpisah dengan bangunan lainnya itu menjadi bangunan yang mengerikan bagi kalangan murid teladan, tapi bagi para murid seperti Virga dan teman-temannya gudang itu adalah tempat ternyaman. Bahkan guru pun sudah membiarkan akan diapakan gudang tersebut oleh penghuninya.

"Weh, nongol juga si Bos. Dua hari gak berangkat ke mana?"

Ucapan itu menyambut Virga saat memasuki gudang yang kumuh di luar terawat di dalam. Seketika seluruh anggota Noxious yang sedang berkumpul di jam istirahat menoleh ke arah pintu, menatap sang leader yang berjalan masuk menenteng tas punggung di tangannya. Dapat dipastikan pemuda itu tidak akan kembali ke kelas untuk hari ini.

Virga mengabaikan semua tatapan mereka dan duduk di satu kursi yang tidak bisa sembarang diduduki anggota Noxious.

Seorang pemuda berbadan tinggi dan tegap merangkul leher Virga dengan tubuhnya menduduki penopang lengan di kursi. "Akhirnya lo muncul. Dari kemarin gue nunggu lo gak sabar mau nanya," ucapnya antusias.

Para anggota Noxious menatap ke arah mereka. Sejenak permainan kartu dengan uang kertas di meja berhenti. Juga anggota lain yang main PS ikut bergabung.

"Mau nanya apa?" tanya Virga dengan tampang datarnya. Yeon yang duduk di pojok kiri ruangan memasang timer di ponselnya menghitung tebakannya.

"Gue penting gak bagi lo?"

Virga menoleh ke Aleor mendengar pertanyaan bernada serius itu. Begitupun semua anggota yang tidak menyangka Aleor akan serius. Biasanya pemuda itu selalu melawak tak kenal waktu.

"Maksud lo?" Yeon yang tebakannya gagal mematikan timer, berjalan merangkak untuk mendekat ke kursi tempat Virga duduk.

"Le, lo gak belok, kan?" Pertanyaan itu keluar dari Aga, matanya menatap ngeri Aleor yang merangkul Virga. Begitupun anggota yang lain karena selama ini Aleor tidak pernah terlihat dekat dengan perempuan. Bisa saja dia diam-diam mengagumi sang leader.

"Diem lo semua, gue cuma nanya sama Virga." Aleor menatap tajam teman-temannya, kemudian kembali fokus ke Virga. "Kalo gue penting buat lo, beliin gue moge dong. Gue inti geng motor masak motor gue skuter."

"HUUUUU!"

"Anjir lo!"

Seketika semua orang di sana bersorak, geram dengan tingkah Aleor yang malah ngeprank dengan wajah seriusnya.

"Anjir, gue kira apaan Bangke!" kesal Kleo yang melempari Aleor dengan kulit kacang. Pemuda itu dengan gesit menghindar.

"Gak sekalian tuh lempar duitnya!" Tunjuk Aleor pada beberapa lembar rupiah yang dijejer untuk permainan kartu.

"Enak aja, ikut lah kalo mau duit!" Kleo menjulurkan lidah, kembali melempari Aleor dengan kulit kacang. Cowok pelawak itu lagi-lagi menghindar.

"Sorry ya, gue itu alim, gue gak mau judi karena gue gak bisa." Aleor menepuk dadanya bangga. "Kalo gue bisa ya gas ae-lah," lanjutnya yang semakin mendapat sorakan dari teman-temannya. Dia kemudian berlari menghampiri Arki yang sedang tidur dan dengan tidak berperasaan melompat ke perut abangnya.

Introvert WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang