1

5.6K 59 1
                                    

Matahari mulai menampakan diri, aku malas untuk membuka kedua mataku rasanya berat sekali aku ingin mengulang mimpi semalam namun tak bisa.

"Jessi bangun udah setengah delapan, kamu nggak sekolah?!" Teriak wanita didepan pintu kamar ku.

Aku seketika membelak kan mataku, sungguh aku sudah telat untuk pergi ke sekolah. Segera bersiap tanpa mandi terlebih dahulu aku mencuci muka dan menggosok gigi ku saja karena, kalau aku mandi membutuhkan satu jam persiapan.

Aku mengganti baju tidurku degan seragam sekolah hari Kamis, mengikat rambut dengan asal sedikit ku oleskan bedak di wajah ku. Menggunakan sepatu dengan sedikit berlari mengambil tas ku lalu aku berlari secepat mungkin.

"Aku berangkat kak!" Teriak ku.

Ya ini aku dengan semua malas ku gadis yang masih kekanak-kanakan, hanya kakak ku yang bisa ku andal kan.

Kakak ku bernama Jingga Deliana dia sudah bekerja di kantor yang cukup terkenal untuk kota ini.

Aku berlari menuju pagar SMA PANCASILA yang nyatanya sudah di tutup. Security menghampiri ku, aku meneguk ludah ku kasar.

Berakhir lah aku disini ruangan yang sangat ku benci namun aku tak bisa menghindari nya lagi.

"Untuk kesekian kali nya Jessi kamu terlambat,sudah dua puluh tiga hari kamu datang terlambat selama satu semester ini. Kamu sudah kelas tiga Jessi seharusnya kamu melawan rasa malas mu jangan hanya di maklumi" Ucap guru bimbingan konseling.

"Dan alasan apa yang membuat kamu datang hampir jam sembilan?" Tanyanya.

Aku meringis "Kan nggak ada kata terlambat untuk belajar bu"

"Kamu melawan Jessi?!" Bentak bu Sri selaku guru BK.

"Saya menjawab bu!" Tak kalah dengan bu Sri, Aku menaikan nada bicara ku.

"Baiklah panggil orang tua kamu untuk datang ke sekolah. Ibu mau bicara dengan orang tua mu" Itu keputusan ibu Sri yang tak bisa ku bantah.

"Selain orang tua?"

"Yang terpenting dari keluarga kamu Jessica"

Aku mengangguk seolah mengerti untuk ke tujuh kali nya aku harus menghadapi kobaran neraka.

Aku pergi ke kantin setelah bu Sri memberikan surat untuk diberikan ke keluarga, malas untuk ke kelas aku memilih pergi ke kantin karena jam istirahat sebentar lagi berbunyi.

Memesan satu porsi mi instan dengan satu gelas kopi aku memilih salah satu meja di sana dengan nikmat aku menikmati makanan ku, seperti satu bulan tidak makan begitu lahap aku memakannya.

Bel istirahat berbunyi siswa berbondong-bondong keluar dari kelas sebagian besar nya ke kantin untuk mengisi perut mereka.

Aku terkejut ketika Aira mengagetkan ku dari belakang "Apaan si Ra?"

Aira meringis ia duduk di kursi hadapanku. "Tadi kemana Jessi?tadi Aira kesepian"

"Gue tadi telat"

Aira melongo "Lagi?"

Aku hanya bisa mengangguk sebagai balasan ku." Arghhh! Kenapa sih Ra kok gue di cubit?!"

My Husband DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang