Berakhir lah aku di sini, masjid terbesar di kota ini. Tentunya bersama Eyra, aku dan Eyra mengambil wudhu dengan bantuan tutorial di youtube.
"Jess ini telinga dulu nggak si?" Tanya Eyra.
"Ubun-ubun dulu Ra lihat luh" Tunjuk ku ke ponsel yang menampilkan tata cara berwudhu.
Selesai berwudhu aku dan Eyra memasuki masjid, membuka lemari yang berisi mukena dan peralatan sholat yang lainnya tentunya masjid Miftahul Jannah ini menyediakan.
Aku mengunakan mukena itu walau masih ada beberapa helai rambutku yang terlihat.
"Ra udah mau iqomah tuh, ayo ke barisan" Ujarku.
Tak terlalu banyak jamah, hanya ada lima wanita yang sedang berada di satu saf. Saf perempuan dengan laki-laki di batasi dengan kain hijau sehingga tak terlihat. Lafal iqomah yang di kumandangkan membuat ku tertegun, suara nya lembut sekali seperti aku mengenal suara ini.
Imam mulai melaksanakan sholat yang di ikuti makmum nya, aku tak membaca apa pun aku hanya diam mengikuti instruksi dari imam.
"Assalamualaikum warohmatuloh"
Selesai sholat aku mengangkat kedua tangan ku, aku memanjatkan doa "Bismillahirrahmanirrahim Allahummasholihalamuhammadwaalaalimuhammad Ya Allah ya Tuhan kami sudah lama hamba mu ini tidak menghadap pada Mu, hamba seperti melupakan engkau yang menciptakan semesta ini. Hamba mohon maaf ya Allah. Ya Allah jika hidup hamba mu ini sudah tak lama lagi maka izinkan hamba bertaubat pada mu, izinkanlah di masa terakhir hamba bisa berkumpul bersama orang-orang yang hamba sayangi, hamba ikhlas dengan ketentuan Mu" Aku hanya melafalkan doa itu dalam batinku saja.
Selesai berdoa aku melepas mukena lalu mengembalikan nya pada tempatnya, mengambil tas yang ku taruh di dekat lemari lalu aku keluar dari pintu masjid Miftahul Jannah. Eyra sudah keluar dari tadi ia menunggu di tangga masjid.
"Ra bentar gue mau pake sepatu dulu" Ujarku, aku duduk di sebelah Eyra lalu aku memakai sepatu.
Aku menengok ke sebelah kanan aku melihat dokter Abi yang juga mengenakan sepatu nya, sungguh aku terpana melihat dokter Abi menggunakan peci warna putih dengan baju formal.
Adem yang ku rasakan saat melihat nya, aku tersenyum tipis. Aku tersentak saat Eyra memukul pundak ku.
Aku mendesis aku menatap layang Eyra "Bengke lo Ra"
"Ini di rumah Allah jangan nyonyor mulu tuh mulut" Ujar Eyra "Lo lagian liatin apa sih!?" Lanjut Eyra.
Eyra ingin menoleh ke kanan namun aku langsung mengalih kan perhatian Eyra "Ra lihat tuh ada alien ganteng"
Eyra refleks menoleh ke arah yang ku tunjuk, ia celingak celinguk mencari apa yang ku katakan tadi "Mana Jess"
"Goblok" Ujarku langsung berdiri dari duduk ku se usai menali tali sepatu ku.
Aku menoleh ke arah di mana dokter Abi berada namun keberadaan nya sudah tidak ada. Kemungkinan ia sudah meninggal kan masjid ini. Masjid ini mempunyai parkiran khusus maka dari itu aku tak menemukan mobil dokter Abi.
"Lo ngerjain gue Jess!?" Sentak Eyra beranjak dari duduknya.
Aku memutar bola mataku jengah "Balik yuk, capek nih"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctor
Teen Fiction𝐉𝐞𝐬𝐬𝐢𝐜𝐚 𝐃𝐞𝐥𝐮𝐜𝐢𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐒𝐌𝐀 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐀𝐛𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐨𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐁𝐚𝐤𝐭𝐢 𝐦𝐮𝐥𝐢𝐚. 🦋🦋🦋 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩...