4

1.4K 35 0
                                    

"Ra tenang, Dika bakal baik-baik aja kok" Ujar ku menenangkan Aira yang sedang khawatir.

Dika ditangani oleh dokter Abi ia sekarang berada di ruang operasi. Sudah satu jam Dika berada di sana dan dokter pun belum juga keluar.

"Jessi lo sebaiknya pulang ntar di cariin kaka lo" Ujar Eyra.

"Nggak kok, tadi udah telpon minta izin kok" Jawabku.

"Jessi sama Eyra nggak ganti baju?masih pakai seragam loh" Ujar tante Mira.

"Nggak papa kok tan besok juga udah nggak dipakai lagi" Ujar ku karena besok adalah hari minggu.

"Iya tan tadi kita juga bawa hoodie" Ujar Eyra.

Iya memang karena setiap aku sekolah selalu membawa hoodie untuk jaga-jaga jika ada suatu hal yang penting.

Seorang suster keluar dari ruangan operasi, tante Mira berdiri dari tempat duduknya lalu menghampiri suster itu.

"Bagaimana sus operasi nya?" Tanya tante Mira.

Suster tersenyum "Alhamdulillah operasi nya berjalan dengan lancar"

"Alhamdulillah" Kami tersenyum mendengar nya.

🦋

Dika sudah di pindahkan ke kamar, Dika itu sosok periang dan rendah hati di pertemukan dengan Aira gadis polos namun ceria. Dika adalah sahabat masa kecilku, dulu rumahnya dekat dengan ku semenjak perceraian orang tua nya. Tante Mira dan Dika pindah namun masih berada di kawasan dekat sekolah SMA Pancasila.

"Eyra lo sebaiknya pulang deh" Ujarku.

"Lo ngusir gue?" Sentak Eyra.

Aku mendengus kesal "Bukan gitu Ra lo nanti di cariin sama keluarga lo"

"Males ah, di rumah isinya drama" Ujar Eyra.

Aku mengerti apa yang dimaksud Eyra "Ya udah kalau gitu kita makan, gue lapar Ra"

"Ya udah yuk"

Aku dan Eyra beranjak dari tempat duduk menghampiri Aira yang sedang  duduk di samping bangkar Dika yang sedang tertidur.

"Ra ayo ke kantin" Ajak ku.

"Nggak deh Jessi aku mau disini aja" Tolak Aira.

"Lo belum makan dari tadi Ra" Ujar Eyra.

"Em kalian bungkus aja, Aira mau di sini temenin Dika" Ujar Aira.

Aku mengangguk setuju, lalu mengajak Eyra pergi ke kantin rumah sakit.

"Jessi itu yang tadi nanganin Dika siapa si namanya?" Tanya Eyra di Koridor rumah sakit.

"Oh itu namanya dokter Abi" Jawabku.

"Lo kenal Jess?" Tanya Eyra.

Aku menggeleng "Hastag nama yang dia pakai kan ada Ra"

Eyra mengangguk "Ganteng ya Jess, udah muda ganteng lagi pasti juga kaya raya"

Aku terkekeh "Pelorotin aja Ra, dia kan mapan, berkarisma, berpendidikan udah paket komplit kalau lo cuman butuh in duit nya tinggal nikahin aja kalau lo pengen harta warisannya cukup lo bunuh Ra, mudah kan"

My Husband DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang