21

1K 33 2
                                    

"Ayah mengabari ku kamu selalu melanggar peraturan sekolah?"

Aku mengangguk "Sekali-kali"

"Kamu lulus bukankah akhir bulan ini? Sementara yang dinilai itu sikap, bagaimana kalau kamu tak lulus"

"Kan bisa nyogok ayah mertua" Ujar ku asal.

"Hm, sekolah itu tempat belajar Jessi, dan kamu harus menghargai orang yang mengajari kamu" Ujar dokter Abi lembut.

"Terserah dokter" Ujar ku seraya beranjak dari kasur, aku mengembalikan buku yang ku baca pada rak buku.

"Ayo lanjut lagi hafalan nya" Titah dokter Abi.

"Yang kemarin aja belum hafal"

"Berusaha"

Aku duduk di lantai marmer yang berada karpet. Diikuti dokter Abi yang duduk didepan ku seraya membawa buku.

"Setelah takbirotul ikhrom itu membaca doa iftitah, ada tiga jenis. Ayo hafal salah satu nya" Ujar dokter Abi.

"Subkhanaka wabihamdika watabarokasmuka wataalajaduka walailaghoyruk" Seruku sedikit kesulitan.

"Sebentar, banyak yang harus direvisi saya yang baca lalu kamu simak ya" Ujar dokter Abi, aku mengangguk.

"Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka wa laa ilaha ghoiruk" Lanjut dokter Abi dengan lancar.

"Sekarang tau letak salah nya dimana?" Tanya dokter Abi.

"Banyak juga yang salah" Gumam ku.

"Ayo coba sekali lagi, pelan-pelan jangan terburu-buru" Titah dokter Abi.

Aku pun melafal apa yang di lafalkan dokter Abi tadi, dengan kesusahan sedikit dibantu dokter Abi aku dapat menyelesaikan hafalan ku.

"Yey! Gue hafal" Sorakku.

Dokter Abi tersenyum lembut "Setelah doa iftitah membaca surah al-fatihah lalu surah pendek" Seru dokter Abi.

Dokter Abi membimbing hafalan ku dengan sabar, ia sama sekali tak memarahi ku ketika aku melantunkan lafal yang salah di dalam bacaan.

Aku dibuat terkejut dengan kecupan dokter Abi yang diberikan pada bibir ku "Jangan menodai mulut manis mu"

🦋

"Dok ayo naik itu" Tunjuk ku pada bianglala, aku tadi sempat mengajak dokter Abi ke pasar malam dan berakhir lah disini, banyak orang yang berlalu lalu lalang entah itu dengan pacar atau keluarga.

"Kamu aja"

"Ih, dokter nggak seru. Sekali ini aja, please"

"Jam delapan saya ada urusan" Ujar dokter Abi.

"Sejam lagi dong?"

Dokter Abi mengangguk "Cepat beli apa yang kamu inginkan"

"Nggak seru banget, gue ikut dokter aja deh" Seruku.

"Terserah"

Aku membeli beberapa makanan ringan seperti cilor, tahu gejrot, dan kentang. Dokter Abi selalu mengawasi pola makan ku, aku tidak boleh makan ini dan itu jika aku tidak membujuk dokter Abi maka aku tak akan merasakan cilor dan tahu gejrot.

My Husband DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang