3

1.5K 37 0
                                    

Berakhir lah ku disini terbaring di bangkar rumah sakit karena kata dokter Abi aku pingsan lift sudah terbuka dan pihak rumah sakit mengucapkan maaf karena kejadian ini. Aku tak ambil pusing aku hanya meng iya kan nya saja.

"Kamu nggak ada keluarga yang dihubungi?" Tanya suster muda itu.

"Nggak sus bentar lagi saya pulang kok" Ujarku.

"Baiklah kalau begitu, saya permisi" Pamit Suster.

"Iya"

"Astaga kok gue lemah banget sih, gue harus ketemu sama dokter Abi nih" Ujarku aku mencabut infus dengan paksa, aku mendesis kesakitan.

Keluar dari UGD namun di depan pintu ku lihat Dokter Abi berbincang dengan seorang suster, aku menghampiri dokter Abi.

"Dok" Sapa ku.

Dokter Abi menoleh "Udah sembuh?kok disini?"

"Anu itu dok saya mau bicara"

Suster itu mengucapkan permisi kepada dokter Abi lalu pergi meninggalkan kami berdua.

"Bicara saja" Ujar Dokter Abi.

"Nah gini Dok saya lagi nggak bawa uang untuk bayar administrasi boleh dokter aja yang bayarin dulu nanti saya ganti deh, soalnya saya mau pulang" Ujar ku lirih.

"Itu urusan gampang, sebagai permintaan maaf pihak rumah sakit kamu tidak perlu bayar" Ujar Dokter Abi.

Itu membuat ku lega "Ya udah dok makasih ya, saya pamit permisi"

"Kamu sendirian?"

Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Anak SMA yang berkeliaran tengah malam begini?"

Aku hanya mengangguk saja "Ya udah saya antar kamu pulang saja, kondisi kamu juga lagi nggak fit"

"Eh nggak usah dok, dokter kan lagi sibuk jadi nggak usah" Tolak halus ku.

"Jam kerja saya sudah habis sekalian pulang" Ujar dokter Abi.

"Em ya udah deh kalau dokter maksa" Ujarku terlalu percaya diri.

Dokter Abi menggeleng lalu pergi ke parkiran VIP khusus untuk para dokter.

Aku menaiki mobil hitam dokter Abi, aku duduk di samping dokter Abi.

"Nama kamu siapa?" Tanya Dokter Abi di pertengahan jalan.

"Jessica" Jawab ku.

"Ini arah kemana?" Tanya Dokter Abi.

"Ada perempatan belok kanan aja dok" Ujar ku memberi arahan.

Aku sudah sampai di depan rumah ku "Dok makasih ya"

"Iya sama-sama"

Aku keluar dar mobil Dokter Abi lalu memasuki rumah menggunakan kunci cadangan. Dokter Abi juga sudah pulang.

"Bagus ya jam segini baru pulang!" Ujar Kak Jingga membuat ku mendengus kesal.

"Kak tadi aku jenguk Dika" Jelasku agar Kak Jingga mengerti.

"Ck! Alasan, kakak nggak mau kamu pulang malam Jessi kamu mau jadi apa seperti ini terus ha!?"

Kepalaku semakin pusing mendengar celotehan dari Kak Jingga, "Ya udah Jessi janji nggak ngulang in ini lagi" Putus ku.

"Jangan cuman janji aja Jessi kamu juga harus ada pembuktian"

"Oke Jessi buktiin"

Setelah perdebatan dari Kak Jingga aku menuju lantai atas sebelah pojok itu kamarku.

My Husband DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang