"Kakak ingin pergi ke luar kota Jess, kakak ingin ikut dengan suami kakak"
Aku menyengrit "Kenapa mendadak?"
"Mas Erza di tugaskan di luar kota Jess" Ujar kak Jingga.
Mata ku berkaca-kaca sungguh aku tak ingin ditinggalkan orang-orang terdekat ku "Kak, tapi papa-"
"Kakak tau Jess, tapi kakak juga butuh suasana baru" Potong kak Jingga.
Aku menundukkan kepala ku "Iya kak"
Tadi pagi aku meminta dokter Abi agar mengantarkanku ke rumah kak Jingga.
"Kak rumah ini kosong?" Tanyaku.
"Iya Jess, nanti kakak suruh orang buat bersihin kok" Ujar kak Jingga.
"Ya udah kalau ini pilihan kakak" Ujarku hanya bisa berpasrah.
"Sekarang kami berangkat ya Jess, ini kunci cadangan kamu bawa" Ujar kak Jingga seraya memberi kunci.
Aku menerimanya "Kak aku sendiri"
"Ada Abi Jess, kamu baik-baik jangan bandel. Abi saya titip Jessi jaga dia, jangan sampai dia sakit" Ujar kak Jingga beranjak dari duduknya.
"Iya ka"
"Dokter Abi saya di pindah kan ke kota Surabaya, tolong handle semuanya" Ujar kak Erza.
"Jangan terlalu formal" Titah dokter Abi.
"Dengan senang hati kakak ipar" Lanjut dokter Abi.
Kak Erza terkekeh karena panggilan dari dokter Abi.
"Ya udah saya berangkat ke bandara sekarang" Ujar kak Erza.
"Kakak pamit Jess, Assalamualaikum" Ujar kak Jingga membawa kopernya keluar rumah.
"Saya pamit, jaga adik ini adik ipar" Ujar Erza.
Aku mendongak menatap lekat kak Erza yang keluar dari rumah seraya merangkul pundak kak Jingga.
"Mereka nikah karena saling cinta" Gumam ku.
"Masih mau di sini?" Tanya dokter Abi.
"Gue ke atas mau beresin baju" Ujar ku beranjak dari duduk ku, menaiki tangga menuju kamarku.
Aku membuka pintu kamar ku, wangi vanilla itu langsung tercium ke indra penciuman ku. Aku mengambil koper dari dalam lemari, memasukkan beberapa baju ke dalam koper.
Aku tersentak saat dokter Abi membuka pintu kamar ku "Dokter ngapain kesini?"
Dokter Abi tak menggubris pertanyaan ku, ia malah asik tiduran di ranjang ku.
"Saya takut dok" Cicit ku duduk di tepi ranjang.
"Takut hidup saya udah nggak lama lagi, takut kalau dokter nggak bah-"
Tangan dokter Abi membungkam mulut ku "Saya bahagia"
Aku melepas paksa tangan dokter Abi "Tangan dokter Abi bau terasi"
"Lupa cuci tangan " Ujar dokter Abi.
Aku mendengus kesal "Dokter babi"
"Tampang saya mirip babi, sehingga kamu menyebutnya nama hewan itu terus?" Tanya dokter Abi.
Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal "Nggak"
Dokter Abi bangun dari tidurnya, ia berjalan menuju meja belajar ku ia duduk di kursi di sana.
"Dokter Abi jangan buka-buka sembarangan" Titah ku.
Aku bangun dari duduk ku memasukan barang yang ingin ku bawa, salah satunya obat yang ada di dalam nakas ku, tanpa sepengetahuan dokter Abi aku memasukan botol obat itu ke dalam koper.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Doctor
Teen Fiction𝐉𝐞𝐬𝐬𝐢𝐜𝐚 𝐃𝐞𝐥𝐮𝐜𝐢𝐚 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐒𝐌𝐀 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐀𝐛𝐢 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐨𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐝𝐢 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐁𝐚𝐤𝐭𝐢 𝐦𝐮𝐥𝐢𝐚. 🦋🦋🦋 𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔 𝗩...