Hai!
happy reading^^
***
Di Universitas Bhinneka Nusantara terdapat banyak spot yang dikelilingi tanaman hijau yang asri dan diwarnai dengan mekarnya bunga-bunga yang indah. Taman-taman yang dijadikan sebagai ruang publik teduh, rindang, dan nyaman untuk berdiskusi maupun berkreasi bagi mahasiswa.
Lalu ada salah satu taman yang menjadi spot favorit Azura, Rinjani, dan Lea untuk menghabiskan berkumpul bersama dan taman itu terletak di Fakultas Seni Rupa dan Desain. Kini Azura tengah duduk sendirian di taman untuk menunggu Lea dan Rinjani yang sepertinya masih berada dalam kelas. Selama menunggu kedua sahabatnya itu, Azura hanya duduk termenung sendirian memikirkan Sagara.
Sampai akhirnya kedatangan Lea membuyarkan lamunan Azura. Lea duduk di hadapan Azura dan menyimpan buku-bukunya di atas meja.
"Ra, kamu masih inget cowok yang seminggu lalu nabrak Rinjani sampai lukisan Rinjani rusak itu nggaj?" tanya Lea langsung membuka pembicaraan.
Sedari tadi Azura tengah memikirkan Sagara lalu kini Lea datang dan berbicara perihal Sagara. Rasanya hidup Azura selalu tentang Sagara saja. Lantas Azura mengangguk untuk menimpali pertanyaan Lea tadi.
"Tadi kita ketemu di satu kelas yang sama. Dibalik penampilan dan sikapnya yang kayak preman, ternyata dia itu lumayan pinter juga loh. Katanya, dulu juga dia suka ikut lomba debat dan bahkan pernah menang lomba debat internasional di Belanda. Keren juga itu orang."
"Wow! Hebat juga dia," timpal Azura takjub.
"Girlsss!!!"
Kemudian suara teriakan Rinjani terdengar. Tiba-tiba saja muncul Rinjani yang berlari kencang dengan raut wajah tampak gembira. Bahkan teriakannya sampai menarik perhatian mahasiswa lain yang juga sedang berada di lingkungan taman itu.
"Ada apa, Rin? Ga usah teriak kayak gitu" kata Lea menegur yang membuat Rinjani tersenyum menyengir malu.
"Soalnya aku lagi bahagia banget," ujar Rinjani riang.
"Bahagia kenapa?" tanya Azura.
"Lukisan aku akhrinya lolos seleksi Miss Victoria dan akan diikut sertakan ke dalam pameran seni kampus nanti!"
"Lukisan kamu?"
"Maksudnya lukisan kupu-kupu yang rusak itu?"
Lea dan Azura bertanya serempak. Lantas Rinjani mengangguk antusias dengan raut wajah gembira yang tak luntur sedari tadi.
"Seperti yang kalian tau kalau setelah kejadian yang bikin lukisan aku rusak, aku mengundurkan diri dari kompetisi pameran kampus tahunan. Tapi, tiba-tiba aja Miss Victoria manggil aku dan ingin lihat hasil karya aku. Hal yang ga disangka-sangka pun terjadi. Miss Victoria malah suka banget dan dia bilang meskipun lukisannya rusak, tapi ada keunikan tersendiri yang akhirnya lolos seleksi," ucap Rinjani berseloroh dengan penuh gelora.
"Wow! Congrats, Rin! Akhirnya keinginan kamu selama kuliah di sini bisa tercapai juga," kata Lea sembari memeluk erat Rinjani.
Rinjani membalas pelukan Lea dan mengangguk dengan mata yang sudah memerah menahan tangis karena merasa terharu, "Ternyata selalu ada berkah dibalik musibah. Kalau ga ditabrak sampai bikin lukisan aku rusak, kayaknya Miss Victoria bakal nolak aku lagi tahun ini. Akhirnya keinginan aku buat jadi salah satu mahasiswa yang ikut serta karyanya dimasukin ke pameran seni kampus tahunan bisa tercapai juga. Keluarfa aku di Bali bahkan rela jauh-jauh datang ke sini buat datang ke acara pembukaan pameran kampus nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma ; Luka Negeri Fana
RomanceSagara adalah samudra dan Azura adalah bumantara. Jika Sagara tercipta dari riuhnya ombak menderu, maka Azura tercipta dari kelamnya awan kelabu. Mereka adalah laut dan langit yang dipertemukan atas kuasa skenario semesta untuk mengukir keindahan ;...