11. Penyembuh Lara

147 24 0
                                    

Hai! Selamat membaca^^

***

"Janganlah berkhayal terlalu tinggi jika akhirnya itu akan membuatmu berduka, terluka, dan dihantam jutaan lara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Janganlah berkhayal terlalu tinggi jika akhirnya itu akan membuatmu berduka, terluka, dan dihantam jutaan lara. Utopia adalah siksa dan akan matilah kau dihancurkannya. Tolong kendalikan rasa serta panjatkan harapan yang sederhana saja. Kau harus lebih berlogika untuk mendapatkan realitas bahagia yang nyata"

***

Setiap orang memiliki definisi bahagianya masing-masing. Semua tokoh di dalam cerita ini pun juga sama seperti itu. Ada beragam perspektif dari setiap jiwa misalnya saja Azura mendeskripsikan bila untuk bahagia hanya perlu hal sederhana dan tidak perlu hal luar biasa. Sedangkan menurut Adam, bahagia itu perihal segala barang lucu si kuning pikachu atau ada pula Baron yang berpendapat dirinya akan sangat berbahagia jika sudah berhasil meraih gelar sarjana.

Semua orang juga memiliki caranya tersendiri untuk menggapai kebahagiaan mereka masing-masing. Contohnya saja Eyang Soetomo yang memilih untuk bangkit dari kesedihan dan beralih mencari kebahagiaan lain dengan menjadi pembuat kue. Eyang Soetomo sudah membuat banyak sekali jenis kue di sepanjang usianya yang kini sudah menginjak angka 73 tahun. Baginya, makanan manis akan membuat bahagia dan menjadi pembuat kue di toko Dapoer Eyang adalah jalannya untuk menebar kebahagiaan itu.

Beragamnya kue yang ditawarkan oleh toko Dapoer Eyang sangat memanjakan mata dan lidah. Tak aneh jika toko kue ini terkenal di kalangan masyarakat Jogja dan bahkan sampai ke luar kota. Terlebih lagi Eyang Soetomo selalu berinovasi dengan membuat menu kue yang selalu sukses menarik perhatian pengunjung.

Eyang Soetomo pernah berkata pada Azura jika keterbatasan bukanlah penghalang. Itu terbukti dengan Eyang Soetomo yang merupakan seorang disabilitas, tapi mampu sukses menjadi pebisnis toko kue yang sukses. Bahkan seolah tak peduli dengan usianya yang sudah menginjak 73 tahun, Eyang Soetomo juga masih aktif menjalankan toko Dapoer Eyang hingga sekarang ini.

"Selamat datang, Dokter Kamila," sapa Eyang Soetomo ramah kala melihat kedatangan Dokter Kamila yang baru saja memasuki toko.

"Apa kabar, Pak Soetomo?" Dokter Kamila membalas sapaan tak kalah ramah sembari berjalan mendekat.

"Keadaan saya baik, Dokter. Bagaimana dengan Dokter sendiri?"

"Saya juga baik, Pak Soetomo. Tapi, sepertinya keadaan saya tak bisa kalah lebih baik dari Pak Soetomo yang terlihat sangat bugar padahal saya lebih muda. Omong-omong, kue bay tat buatan Pak Soetomo yang saya pesan seminggu lalu sangat disukai oleh Ibu dan suami saya. Saya akan memesan lagi untuk acara keluarga yang akan diadakan minggu depan."

Lantas Eyang Soetomo mengangguk, "Oh ya, apa kue yang Dokter Kamila inginkan? Padahal Adam dan Azura bisa mengantarkannya ke rumah atau tempat kerja Dokter Kamila sehingga Dokter tidak perlu repot-repot ke sini."

Trauma ; Luka Negeri FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang