hai^^
jangan lupa vote dan komennya ya sebagai bentuk dukungan<3
***
Kesalahan tidak selalu buruk, tapi bisa saja reaksi manusia terhadap kesalahan itulah yang buruk. Dulu Azura sering menyalahkan dirinya sendiri karena kehancuran hubungan yang sudah dijalani selama kurang lebih dua tahun bersama Kennan. Ada banyak waktu yang Azura isi untuk berpikir tentang hal-hal yang seharusnya dia lakukan dulu dalam mengatasi segala kekacauan yang terjadi di antara dirinya dengan mantan kekasihnya itu. Namun, kenyataannya Azura tidak bisa mengembalikan waktu dan setiap masalah yang telah terjadi adalah pelajaran berharga. Pun juga segala momen manis mereka yang sudah menjelma menjadi kenangan yang tidak mungkin untuk diulang.
Azura tidak berniat untuk melupakan segala kenangan menyenangkan itu, termasuk salah satunya adalah saat Kennan dan Azura menghabiskan waktu bermain dengan penuh kegembiraan di bawah derasnya hujan bak anak kecil. Maka, setiap kali hujan datang akan membangkitkan ingatan manis itu.
Perkiraan berita cuaca hari ini memang tepat. Beberapa saat ketika awan cerah berubah menjadi gelap kelabu, tetesan air dari atas langit sana turun menyapa Kota Jogja. Hujan turun kala Sagara dan Azura masih berada di perjalanan. Sayangnya jarak dari halte yang menjadi tempat pemberhentian busway dan rumah Azura tidak terlalu dekat. Butuh waktu lagi untuk Azura sampai ke rumahnya.
Biasanya Azura akan berjalan kaki atau terkadang menggunakan jasa ojek online untuk mengantarnya dari halte menuju ke rumahnya, tapi tentu saja derasnya hujan menjadi penghambat. Maka, dengan terpaksa juga Azura harus berdiam terlebih dahulu di halte sesaat setelah turun dari bus dengan ditemani Sagara. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain berteduh dari derasnya hujan yang menghalangi mereka untuk pulang.
Sembari memperhatikan bulir-bulir air yang jatuh membasahi tanah, Azura pun tengah termenung menikmati suasana ini dengan kondisi yang berbeda. Kini tak ada Kennan di sisinya, melainkan Sagara si lelaki yang baru dikenalnya selama seminggu terakhir.
Sementara itu, Sagara sedang terfokus memikirkan hal lain yang janggal. Pasalnya kebetulan juga di sana ada seorang pria paruh baya yang sedang berteduh dan dari gerak-geriknya tampak mencurigakan. Pria paruh baya itu terus memperhatikan Azura yang sayangnya tidak Azura sadari. Tapi, Sagara sadar dan berfirasat jika pria paruh baya itu memiliki niat buruk pada Azura. Sagara yang khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk terjadi pada Azura pun segera berinisiatif untuk membawa Azura jauh dari sana.
"Hujannya nggak akan berhenti. Mending sekarang lo ikut sama gue dulu aja buat neduh di tempat tinggal gue. Apartemen gue nggak jauh dari sini kok. Kita bisa lari," katanya sembari menunjuk ke arah sebuah gedung apartemen yang memang masih bisa terlihat dari halte itu.
Lantas Azura menggeleng menolak tawaran Sagara, "Nggak usah, Kak. Kamu bisa pulang duluan aja. Atau aku sebentar lagi pesan ojek online. Jarak dari sini ke rumah aku nggak terlalu jauh juga kok. Lagipula sebentar lagi pasti hujannya reda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma ; Luka Negeri Fana
RomanceSagara adalah samudra dan Azura adalah bumantara. Jika Sagara tercipta dari riuhnya ombak menderu, maka Azura tercipta dari kelamnya awan kelabu. Mereka adalah laut dan langit yang dipertemukan atas kuasa skenario semesta untuk mengukir keindahan ;...