Hai!
Welcome back to this story!
Oh iya mau dijelasin dikit tentang apa yang menjadi tema utama cerita ini adalah mental health dan jenis gangguan yang dialami oleh Sagara adalah PTSD.
About PTSD :
Kondisi mental seseorang mengalami serangan panik yang dipicu trauma masa lalunya. Biasanya setelah mereka mengalami peristiwa yang menyakitkan seperti kecelakaan atau insiden yang mengancam nyawa. Penderita memikirkan kejadian traumatis ini sepanjang waktu yang mempengaruhi memorinya dan juga mempengaruhi kehidupannya. Sering merasa sulit untuk menyesuaikan diri dan menerima perubahan setelah kejadian traumatis itu.
***
"Trauma terkadang selalu berkonspirasi dengan semesta. Tujuannya tak lain adalah membuat manusia untuk semakin dewasa. Jadi, jangan berhenti hanya karena terdapat luka gores di jiwa. Sebab harapan untuk pulih akan selalu ada selagi kita mau mengusahakannya"
***
Selain dijuluki sebagai Kota Pelajar, Yogyakarta juga identik dengan angkringan. Di daerah ini ada banyak penjual angkringan yang terkenal menjual makanan enak nan murah meriah. Dari ratusan, bahkan ribuan angkringan yang tersebar di kota ini, ada satu angkringan yang menjadi langganan Baron dan Sagara.
Angkringan itu bernama Angkringan Mbak Gendis. Pemiliknya adalah seorang wanita di usia pertengahan 30-an. Khas angkringan pada umumnya dengan beragam lauk pauk dan nasi kucing, di sini Mbak Gendis menawarkan aneka makanan. Baron bahkan menjadikan angkringan lesehan ini seolah rumah keduanya. Setiap manusia butuh makan untuk bertahan hidup, maka bisa dikatakan Angkringan Mbak Gendis adalah penopang hidupnya selama menjadi mahasiswa di Jogja. Selain karena menu yang ditawarkan menggugah selera, harga murah adalah alasan lainnya. Dompet tipis Baron dan angkringan adalah dua hal yang cocok untuk membentuk sebuah kegiatan berhemat.
Baron tersenyum senang saat melihat menu pesanan berupa nasi kucing dengan sambel terong serta delapan tusuk sate ayam, dan tiga tusuk sate telur puyuh, dan empat tusuk sate usus diantarkan ke meja. Sedangkan Sagara hanya memesan segelas kopi joss. Tanpa menunggu lama lagi, Baron segera memakan lahap makanan favoritnya itu.
Tapi, lain halnya dengan Baron yang tampak asyik menikmati memakan makanan Angkringan Mbak Gendis, Sagara justru terlihat tidak memiliki nafsu makan dan hanya meminum kopi joss. Sembari sesekali menyeruput kopi yang merupakan ciri khas dari Kota Yogyakarta itu, di benak Sagara kini tengah terjadi pergolakan rumit. Otak Sagara tengah memikirkan sesuatu yang sangat menganggu pikirannya. Hal itu tidak lain adalah perihal perkataan Azura tadi saat di rumah sakit.
Lalu Sagara membuyarkan lamunannya dan menoleh ketika suara Baron terdengar memanggilnya.
"Gar," panggil Baron bersuara dengan mulut masih mengunyah makanan, "Lo harus berterima kasih sama cewek yang nolong lo tadi waktu kita kejebak di lift. Udah berulang kali gue ngeliat lo kena serangan panik kayak gitu dan gue suka masih bingung buat nenangin lo. Tapi, cewek itu kayak punya sentuhan magic yang bikin lo seketika bisa lebih tenang. Dari semua serangan panik lo yang gue liat, serangan panik tadi pagi bisa dibilang yang paling mendingan dibanding sebelum-sebelumnya. Menurut gue, lo wajib ngedoain yang baik-baik buat cewek itu sebagai rasa terima kasih lo."
Sagara hanya bergumam sebagai jawaban.
"Mungkin karena dia anak jurusan psikologi dan lebih tau cara nge-handle orang yang punya trauma kayak lo."
"Dia anak jurusan psikologi?" tanya Sagara yang segera diangguki oleh Baron.
"Dia adik tingkat kita dan dua tahun lebih muda dari kita. Namanya Eunoia Mayzura dan akrab dipanggil Azura. Tadi juga selama lo masih pingsan, gue ngobrol lama sama Azura. Azura ngasih gue banyak ilmu tentang kejiwaan, terutama tentang PTSD yang lo punya. Dia ngasih tips-tips buat nenangin lo kalau serangan panik itu datang lagi," ucap Baron lalu terdiam sejenak ketika kembali teringat sesuatu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma ; Luka Negeri Fana
RomanceSagara adalah samudra dan Azura adalah bumantara. Jika Sagara tercipta dari riuhnya ombak menderu, maka Azura tercipta dari kelamnya awan kelabu. Mereka adalah laut dan langit yang dipertemukan atas kuasa skenario semesta untuk mengukir keindahan ;...