Sagara adalah samudra dan Azura adalah bumantara. Jika Sagara tercipta dari riuhnya ombak menderu, maka Azura tercipta dari kelamnya awan kelabu.
Mereka adalah laut dan langit yang dipertemukan atas kuasa skenario semesta untuk mengukir keindahan ;...
jangan lupa vote dan komen sebagai bentuk dukungannya ya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Rasanya memang tidak salah jika Daerah Istimewa Yogyakarta disebut sebagai tempat yang istimewa sebab mengingat ada banyaknya keistimewaan di sana. Bahkan karena terlalu istimewanya, seorang penyair terkemuka Indonesia bernama Joko Pinurbo mengungkapkannya dengan untaian kata yang indah, "Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan."
Yogyakarta atau yang juga kerap disebut Jogja merupakan Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan segala keistimewaannya. Walaupun kota ini sudah banyak mendapat sentuhan modernisasi, tapi Jogja tak pernah berusaha melepaskan jati dirinya dan masih melestarikan budayanya secara teguh.
Hal itu dibuktikan dengan terdapat Istana Sultan Yogyakarta atau Keraton Yogyakarta dimana keluarga Sultan masih tinggal di istana tersebut sampai sekarang. Banyak bagian dari kota ini juga dihiasi dengan sentuhan budaya Jawa di mana orang tidak akan pernah melupakannya dan selalu ingat karakteristik yang ada. Ornamen-ornamen khas Jawa dapat ditemui di lampu-lampu jalanan, di bangunan atau gedung-gedung di sepanjang jalan dan lain-lain yang membuat kota ini menjadi sangat menawan.
Lantas berkeliling memakai vespa kolot berwarna hijau tua milik Baron untuk menikmati kecantikan kota ini adalah hal yang tepat dilakukan oleh Sagara. Tentunya dengan mengajak Azura juga. Sore ini mereka tengah menghabiskan waktu bersama dengan berkeliling mengitari jalanan di sekitar Kota Jogja yang sangat menawan ini.
Ada keistimewaan tersendiri ketika menggunakan si Esmeralda kesayangan Baron ini sebagai alat transportasi. Mungkin karena hal-hal antik dan Jogja merupakan perpaduan yang serasi. Perkataan Fahmi tadi pagi memang ada benarnya.
Si lambang kecantikan sejati yang elegan dengan roda kecil dan suara mesin berderap merdu. Meskipun kini usianya sudah tua, namun gayanya masih begitu anggun bak seorang ratu dengan seribu pesona yang tidak pernah bisa terbantahkan. Maka sekarang Sagara mengerti alasan kenapa Baron begitu menyayangi warisan berharga keluarga besar Jagat ini.
