Hai!
Konfliknya agak berat yg berhubungan dengan kriminal, jadi bacanya pelan-pelan ya biar ngerti
***
Pandangan Yori berfokus menatap ke arah layar televisi yang sedari tadi menyala dan menampilkan berita politik. Wajah seorang Pak Dewangga Atmawinata atau lebih dikenal sebagai Gubernur Jakarta saat ini tengah terpampang jelas di layar televisi. Terlihat sedang melakukan kegiatan dengan diiringi narasi yang dipaparkan oleh pembawa acara.
"Berbagai kegiatan dilakukan oleh Gubernur Jakarta, Dewangga Atmawinata dalam rangka memperingati HUT RI ke-78. Pada siang hari tadi, Dewangga melakukan blusukan ke Lapas Klas IIA Salemba. Kehadirannya disambut riuh oleh para warga binaan. Selain mengecek fasilitas yang ada di sana, Dewangga Atmawinata juga menekankan pelayanan kesehatan bagi setiap warga binaan. Pada kesempatan tersebut, Dewangga Atmawinata berdialog secara langsung dengan para petugas sekaligus dengan warga bin--"
Belum selesai berita itu selesai, Yori sudah mematikan televisinya dengan menekan tombol merah pada remot. Decakan kesal keluar dari mulut Yori. Melihat Pak Dewangga, membuat Yori kembali teringat dengan anak semata wayang dari pria paruh baya itu yang tak lain adalah Sagara Atmawinata.
Lantas Yori beralih mendekat ke arah sebuah papan yang berada di ruang kerjanya itu. Netra Yori memandangi papan di hadapannya yang berisi informasi-informasi dan potret sejumlah lima orang yang berhubungan dengan peristiwa kecelakaan itu. Terdapat juga seutas benang merah yang menunjukan ada keterkaitan dari setiap data.
Pekerjaan sebagai wartawan dituntut harus memberikan kebenaran dan prinsip ini menjadi salah satu hal fundamental jurnalisme hingga saat ini. Kebenaran bisa didapatkan jika wartawan melakukan pencarian informasi yang sangat akurat. Yori juga selama ini melakukan pekerjaannya sebagai wartawan dengan sebaik mungkin mencari kebenaran setiap kasus.
Ada pula suatu peristiwa yang menurutnya terasa ganjal dan ingin Yori ungkap kebenarannya. Ialah kecelakaan maut yang menewaskan seorang Mahasiswi Universitas Bhinneka Nusantara bernama Divya Jasmine.
"Apabila seorang pengemudi sengaja mengakibatkan suatu kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa, maka pengemudi tersebut diancam pidana. Tapi, kenapa Sagara Atmawinata tidak? Apa karena dia adalah anak seorang politisi? Apa terselip nepotisme di dalam kasus ini?" gumam Yori bertanya-tanya penuh kebingungan.
"Namun, apa benar Sagara dengan sengaja lalai berkendara agar Jasmine meninggal? Apa benar juga jika Sagara adalah pengguna narkoba? Karena bila benar saat kejadian, Sagara tengah berada di bawah pengaruh narkoba, maka sudah jelas dia bersalah dan sudah seharusnya dihukum berat. Di mobil milik Sagara ditemukan narkoba jenis heroin, tapi Penyidik malah memberi pernyataan jika heroin itu adalah milik Jasmine. Ada apa ini? Kenapa mereka menciptakan konspirasi sekejam ini? Seseorang sudah meninggal karena dia, tapi dia masih bisa hidup nyaman seolah-olah tidak pernah melakukan dosa besar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma ; Luka Negeri Fana
RomanceSagara adalah samudra dan Azura adalah bumantara. Jika Sagara tercipta dari riuhnya ombak menderu, maka Azura tercipta dari kelamnya awan kelabu. Mereka adalah laut dan langit yang dipertemukan atas kuasa skenario semesta untuk mengukir keindahan ;...