11-

142 13 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━━━━━━━━━━┓
♡       *Happy reading*  ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Akhirnya seluruh pelajaran pun sudah selesai,adira pun kini segera pulang.namun ia terlupa,jika dirinya tadi menebeng dengan Velia.

Dan sekrang,Velia sudah pulang berpamitan.

Hal hasil adira arus menunggu di halte dekat sekolahan nya itu.

"Ais.. Tau begini, gue tadi jangan numpang sama si velia." Kesal Adira.

Adira pun menduduki kursi halte bus itu dan memainkan ponselnya.

Dan datanglah seorang pria, dengan sodaranya helm miliknya.

Adira pun sontak menatap ke arah depannya, dan terlihatlah Gazza.

"Pake,gue anterin."ucap Gazza.

Adira masih terbengong, mimpi apa semalam ini dirinya. Lihat sudah tiga pria yang sudah membuat dirinya terpukau.

Gazza yang melihat Adira terdiam, hanya menatapnya aneh.lalu ia mengkibas kan lengannya di hadapan wajah adira.

" hei,mau gue anter gak?.kalo gak,gue balik."Ucap gazza.

Seketika lamunan pun membuyar,Adura masih saja sempat berfikir.bahkan jika ia menolakny, kemungkinan saja dirinya akan terdiam sendirian di sana.

"Oke,gue ikut lo.dari pada gue di sini,kaya orang gila." Tutur Adira.

Gazza pun menyerahkan helm nya dan di pakailah oleh Adira.

Lalu adira pun menaiki motor sport hitam milik Gazza,Sangat nyaman. Bahkan bau parfum yang khas banget.

"Pegangan,nanti lo jatuh." Titah Gazza.

Adira pun menatapnya malas,lalu adira memegang bahu Gazza untuk menahan nya.

Gazza hanya berdecak saja,dia pikir.Gazza ini tukang ojek?!.

"Pegangan yang bener,gue bukan tukang ojek." Ketus Gazza.

Adira menyipitkan matanya,memang mau satu pria ini apa si.

Lalu lengan adira pun meremas jaket kulit milik Gazza,Gazza hanya bisa membuang napas kasar saja.

Lalu dengan otak jahilnya,Gazza mempercepat kelajuannya.sehingga adira memeluk cangkeng Gazza.

Gazza hanya bisa tersenyum dalam helm nya saja,bahkan sangat senang.

Sedangkan adira,ia hanya bisa melotot kan matanya.rupanya Gazza ini mencari kesempatan dalam kesempitan.

Gazza pun langsung melanjutkan kendaraannya untuk mengantarkan adira sampai rumahnya.

Akhirnya sekian lamanya di perjalanan dengan mahkluk aneh,adira kini sudah tiba di depan rumahnya.

Ia menuruni dengan bantuan lengan dari gazza,jika velia melihatnya!.kemungkinan saja adira sudah di tanya-tanya seperti wartawan.

"Thanks ya,udah mau anterin gue." Ucap Adira.

Gazza hanya berdehem saja,tampa membalas ucapan Adira.

Lalu gazza menyodorkan handphone nya, yang membuat adira bingung.

"Nomor lo." Sahut Gazza.

Adira hanya membulatkan mulutnya saja,lalu ia mengambil handphone gazza dan mengisinya dengan nomor handphone dia.

Setelah itu gazza pun memasukan ponselnya dan segera pergi dari sini.

"Gue pulang duluan." Pamit Gazza.

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang