♡ ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━━━━━━━━━━┓
♡ *Happy reading* ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛Keesokan harinya,pukul menunjukan 06:26.yang di mana Adira sedang berpakaian seragamnya itu.
"Oke udah keren nih gue,huftt... Untung nih jidat seksi gue gak benjol.kalo benjol,apa kata dunia coba." ucap nya dengan menghadapi cermin.
Lalu Adira pun mengambil tas nya dan membawanya turun menyusuli sang abang di bawah sana.
Sedangkan Steve,sudah siap dengan makanan yang berada di meja,Teman-teman nya pun selagi malam sudah pulang ke rumah mereka masing-masing.
"Good morning abang,Adira yang cantik seksi membahana ini datang." seru Adira dari sebrang tangga sana.
Steve menatap Adira dengan malas,jika jidatnya tidak di obat kan dengannya kemungkinan kini sudah membengkak.
"Eleh,untung aja gue obatin tuh jidat jenong lo.kalo gak kemungkinan sekarang udah gak seksoy lagi." ketus Steve.
"Yaelah,gak iklas banget ngobatin adeknya aja." sahutnya dengan sinis.
Lalu Adira pun langsung menduduki kursi untuk bersarapan dengan abang laknatnya itu.
"Bwang,emwang mwamwa swama pwapwa kwapan pwulang nywa?." Tanya Adira yang di mana, di dalam mulutnya sangat banyak roti yang tersumpal.
"Kalo mau ngomong tuh makan dulu,jangan ngomong sambil makan.gue gak ngerti bahasa alien." ketus Steve.
Adira hanya menatap malas Steve saja,memang.Steve ini seperti sedang mencari kegaduan yang membagongkan.
Lalu Adira pun menelan makanannya dan berusaha mengucapkannya lagi.
"Mama sama Papa kapan pulang?." tanya nya lagi.
"Kaya nya si besok,soalnya tadi gue liat story Whatsapp nya papa 'Otw pulang ke Indonesia.' gitu." jawab Steve.
Sontak Adira yang mendengar ucapan sang abang pun langsung memelototkan matanya dengan sempurna.
"Otw Indonesia matamu,mereka aja lagi di luar kota.ya pastinya masih di Indonesia lah,astaga...gue punya bokap gobloknya gak ketolongan." ucap Adira sembari menepak keningnya.
Steve yang baru menyadarinya pun langsung tertawa dengan keras.
"HAHA,iya anjir.gue baru nyadar,bokap lo goblok banget Ra." sahut Steve.
"Bokap lo juga tolol." ketus nya.
Lalu mereka pun melanjutkan makan nya dan bersiapan untuk sekolah.
*****
Kini Adira sudah tiba di sekolahan,yang di mana ia sedang berjalan di koridor kelas.
Seseorang yang melihat Adira pun langsung tersenyum smirk,dan berjalan dengan kap yang berisi Ice kopi.
Dengan sengaja,seseorang itu pun mengandung kan kakinya kepada kaki kanannya sendiri.yang membuat ia tertajong dan menumpahkan Ice kopi ke baju milik Adira.
Byurr....
Adira yang melihat bajunya sudah basah pun hanya menatap sang empu dengan sinis saja,dan tak enaknya lagi. Orang itu malah menatap nya dengan menantang.
"Ups...sory,gue gak sengaja loh!!." ucap seseorang itu.
Lalu Adira menatap orang itu dari kaki hingga kepala,sehingga seseorang itu merasa panas.
"Ngapain lo liatin gue kaya gitu?, Iri lo sama gue!!."lanjut orang itu.
Adira pun tertawa keras,sehingga orang yang sedang jalan pun berhenti seketika.
"Sila-Sila,gue Iri?sama modelan kaya lo?!.plis...Kangsoupay deh."Sahut Adira.
Sila, wanita yang dulu sempat Adira ledekan dengan julukan bedak kiloan.yang di mana awal Steve masuk juga,dari situ lah Sila mempunyai dendam pribadi pada Adira.
Sila pun orang yang menyukai Ikbal dengan diam,ia hanya bisa memendamnya sendirian.bahkan dengan bodohnya ia berpakaian ketat dan berdandan untuk Ikbal agar terpukau melihatnya.
"Lo makin lama makin ngelunjak ya,inget!gue ini kakak kelas lo!mau lo gue buly?!." sinis Sila dengan emosi.
Adira hanya bersedekap dada saja,dia fikir adira akan takut begitu?.
Di selang keributan,gank Steve pun sudah berdatangan.mereka terhambat sebab kegerumungan murid lainnya.
Dan mereka melihat di mana Adira sedang ribut bersama Sila,namun mereka bukannya memisahkan malah mereka pertontonkan.
"Lo fikir Gue bakan takut sama Lo??,oh tentu tidak Ferguso." ketusnya dengan sinis.
Sila sudah emosi,dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus.dan tak tahan lagi,Sila pun melayangkan tangan nya untuk menampar Adira.
Namun dengan cepat, Adira pun bisa mencekal lengan Sila dan menghempas nya dengan kasar.
"Make-up Lo luntur tuh,liat noh.Ikbal sama yang lainnya ngetawain lo." bisik Adira pada Sila.
Sila yang mendengar ucapan Adira langsung menoleh ke sumber arah,dan benar saja di sana ada Ikbal dan yang lainnya sedang mengumpulkan melihatkan perdebatan mereka itu.
Dengan rasa malu dan di campur dengan kesal,Sila pun langsung lari dengan Wajah yang ia tutupi itu.
"ADIRA, DAEBAK LO.SALUT GUE SAMA LO YANG BISA LAWAN NENEK LAMPIR KAYA SILA ITU." Teriak Velia dari arah sana.
Seluruh murid yang mendengar teriakan Velia pun langsung menutupi telinganya dengan kencang, begitu pun Adira dan gank Steve.
Velia pun cengengesan,sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal itu.
"Mangap lah,gak sengaja."Sahut nya dengan pelan.
Adira pun memutarkan bola matanya malas,dan pergi meninggalkan yang lainnya.
Velia yang melihat Adira pergi pun langsung mengintilinya dari belakang.
"Wih,keren si tuh si Adira.apalagi sama kata-kata nya,mantep dah tuh."Ucap Raka.
"Justru,Ternyata selain menyebalkan Si Adira keren juga ya."sahut Cakra.
Raka pun mengangguk,"Maka dari itu gue mau ngegebet tuh anak,tapi...dia gak mempan sama jurus buaya gue cuk."Lesuhnya.
Ikbal yang mendengarnya pun seketika menatap Raka dengan sinis,bagaikan manusia kehausan kasih sayang 'kaya yang baca eaaa..'.
Cakra yang melihat Reaksi Ikbal pun langsung menoel kan Raka agar melihat ke arah sampingnya itu.
"Udah ah jangan bahas,ada yang lagi esmosis neh."ledek Cakra.
Raka pun langsung menoleh arah Ikbal,dan benar.dimana Ikbal sedang menahan emosi,mungkin saja pasal Adira itu.
"Duh lupa gue kalo ada yang lagi berbunga-bunga,hampura nya Aa.abdi nteu nyaho."ucap Raka dengan tangan yang dijadikan satu.
Cakra pun cekikikan kecil,dan Raka langsung tercengir dengan lebar.
"Udah Lo dari pada ribut aja,mending langsung ke kelas.gue mau tidur nih ngantuk cuy."sahut Steve.
"Yaelah,Lo kerjaannya tidur Mulu dah perasaan."ketus Cakra.
Steve pun memutarkan bola matanya malas,ada saja pertanyaan yang keluar dari mulut Cakra itu.
"Biasa men abis nge-push, cowok pasti paham."sahutnya.
Cakra pun langsung melototkan matanya,"eh pea,Lo kira gue bencong gitu.laguan Lo nge-push segala,game Pau aja belagunya selangit lo,setan!!."emosi Cakra kini sudah tidak teratur lagi.
Raka dan Ikbal hanya bisa menonton adegan yang seru ini,bahkan lebih enak jika menontonnya di temani dengan sebuah popcorn dan juga Ice Kopi.
"Gini dong,kan gue suka."ucap Raka.
Lalu mereka pun berhenti,dan menatap Raka dengan sinis.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adira Is Bar-Bar
Ficção AdolescenteAdira Fransisca, seorang gadis yang bar-bar,dan jahil.ia memiliki teman yang sangat prik baginya, yaitu velia. Adira pun memiliki musuh sekolahan,yang amat sangat ia benci.yaitu ikbal.yang di mana mereka akan bertengkar jika sudah bertemu. Walaupu...