35-

31 6 0
                                    

Kini Adira sudah berada di rumahnya,ia lebih memilih pulang lebih awal.ketimbang berdebat dulu dengan teman-teman nya itu.

"Sangat melelahkan rupanya,untung gue di skors 2 hari.lumayan buat gue istirahat sejenak."ucap Adira.

Adira pun berjalan menuju meja belajarnya,lalu ia pun membuka laptopnya.yang di mana ada notifikasi Ig dari seseorang.

@Arleta_squar.
Jangan seneng dulu,kebahagian Lo bakal hancur Minggu lusa.tunggu kedatangan gue bicht.

Adira yang melihat itu pun hanya menaiki alisnya satu,apa maksudnya? apakah ini yang di namakan ancaman?.

"Duh Atut,aku di ancam hoho."ujar Adira berdramatis.

Lalu Adira pun menutup kembali laptopnya itu,dan menyenderkan dirinya di kursi bangku itu.

"Gue sekarang mulai curiga sama seseorang,bahkan setiap jam gue liat dia selalu gada bahkan jarang sama gue."

"Kayanya gue harus lebih hati-hati,bisa jadi orang terdekat musuh gue,bahkan Abang dan keluarga gue juga!!."usul nya.

Dari saat itu lah Adira sudah mulai waspada, walaupun otak Adira sangatlah dangkal.namun liciknya itu sudah setara sama langit.sama-sama tinggi!!.

***

Kini Adira sedang berada di ruangan tamu,yang di mana ia sedang menonton televisi dengan makanan yang sangat banyak.

Brum.

Terdengarlah suara motor-motor yang berhenti,seperti biasa.bisa jadi itu adalah Ikbal Dkk.

"Lah,Lo kok ada di sini?.gue kira Lo masih sama si Velia tadi,"ucap Cakra.

"Gak,gue pulang duluan.males gue di sono lama-lama,yang ada jamuran."sahut Adira yang masih pokus dengan televisi nya.

Mereka semua pun melanjutkan jalannya,dan mendekati sofa itu.

"Gimana sama luka Lo?,udah di bawa ke dokter."tanya Ikbal.

"Udah,tenang aja.lagian gak parah kok,"jawab Adira.

Yang lain hanya memutarkan bola matanya saja,mereka ini tidak tau posisi sekali.bahkan tatapan mereka saja sangatlah dalam.

"Btw,Lo di ruang kepala sekolah di apaain aja sama kepsek?"tanya Raka.

"Gue?,cuman di skors kok."jawab Adira dengan tersenyum.

Raka pun menganga,bahkan jawaban yang tidak logis.dari wajahnya saja ia hanya bilang cuman dan tersenyum !!.

"Lo bilang cuman??,Lo gada rasa panik atau takut gitu?."tanya Raka.

"Ngapain gue takut atau panik?,justru gue lebih suka di skors.bisa santai-santai di rumah Tampa adanya beban sekolah."sahut Adira.

Raka hanya bisa mengucapkan kedua matanya saja,bisa jadi Adira ini memang sukanya untuk skors.

Steve pun hanya bisa geleng-geleng saja,memang adiknya ini suka sekali dengan skors bahkan lebih senang jika 1 Minggu.

"Btw,gue kok gapernah liat bokap lo berdua si?bokap lo masih ada kan?"jeplak Cakra.

Adira yang mendengarnya memelototkan matanya,lalu melirik Cakra sinis.

"Lambe mu más,mau tak soek?."tanya Adira.

"Bokap gue orang sibuk,lagian kalo Lo pada tau mungkin bakalan kaget."ucap Steve.

Mereka pun hanya ber oh saja,sedangkan Cakra hanya memutarkan bola matanya.

"Sok misterius bapak lo Steve."ketus Cakra.

Adira hanya bisa melirik Cakra sinis saja,memang Cakra ini sudah tidak sayang dengan nyawanya!!.

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang