42-

73 3 0
                                    

Pagi hari kini telah tiba, Adira yang mendengar alaram berbunyi pun terbangun.

"Hoamm,..."

Lalu ia pun berjalan menuju kamar mandi, dengan handuk di bagian pundaknya itu.

Disisi lain

Seorang gadis dengan pakaian seragam sedang bercermin di bagian kaca.

Dengan berbagai pose di sana,"sudah bagus,saatnya kita gemparkan sekolahan itu."sinis gadis itu.

Lalu ia mengambil tasnya dan menentengnya dengan lengan kanannya itu.

'hama kaya gituh harus di basmi.'.

Dan gadis itu pun memasuki mobilnya dengan kacamata di bagian atas kepalanya.

Kini Adira sudah selesai dengan mandinya,ia pun berjalan untuk memakai seragam sekolahnya itu.

Dan pergi menuju meja makan,untuk bersarapan terlebih dahulu.

"Anak Mama sudah cantik,yang rajin belajarnya.jangan pacaran terus,"ucap Karmila sambil mengoleskan roti dengan selai.

"Ciah elah Ma,kaya gak pernah muda aja."malas Adira.

Bima pun tertawa mendengar ucapan sang anaknya itu.

"Dah makan dulu,nanti kamu telat loh Adira."ucap Bima.

Adira mengangguk lalu memakan roti itu dengan tenang,begitu pun Bima dan karmila.

Jika kalian bertanya keman Steve,jawabannya Steve sudah berangkat terlebih dahulu.

*****

Kini akhirnya Adira sudah tiba di depan sekolahannya itu.

Yang di mana ia tidak membawa motor miliknya itu,sebab ia sedang mager untuk mengendarai nya.

"Hufttt,akhirnya sampee."lirih Adira.

Adira pun memasuki sekolah itu,untuk menuju kelas nya.

Di perjalanan pun ia mendengar bisikan-bisikan dari seluruh murid,yang jelas terdengar oleh Adira.

"Tau gak Si,dia bakalan balik lagi."

"Serius,akhirnya primadona nih sekolah udah balik lagi."

"Makanya itu, sempet gak percaya si.tapi ini nyatanya beneran Cok."

"Pasti bakal ada pasangan cople yh kan?"

"Eh tapi kan si Ikbal nya udah punya,gimana jadi pasangan cople coba?."

"Eh iya anjir,baru inget gue.mampus dah tuh cewe si Ikbal yang ada di labrak sama dia"

Adira yang gak ngerti maksud mereka hanya bisa mengacuhkan pundak nya saja.

Tidak mengerti dengan ucapan mereka,dengan begitu Adira melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya itu.

Tiba lah di kelas Adira,yang di mana Adira melihat Velia sedang berada di meja nya itu.

Adira kenyusuli Velia,namun beda dengan Velia yang melihat Adira sekilas lalu kembali melihat handponenya itu.

"Vel,lo marah sama gue?."tanya Adira.

Velia mendongak,"marah kenapa?."sahutnya.

"Yah mana gue tau,Lo cuekin gue.bahkan lo aja jarang banget ngabarin ke gue,atau Lo punya temen baru?."jelas Adira.

"Gada,Lo aja yang terlalu posesif.lagian kemaren gue gak sekolah juga gue ada acara keluarga,gue juga ganti nomor soalnya handponenya rusak."jawab Velia.

Mendengar ucapan Velia apakah Adira akan percaya begitu saja?tidak.

Bahkan dari raut wajah Velia seperti ada yang di sembunyikan ntah apa yang ia umpatkan darinya.

Namun ia tidak begitu peduli,sebab memang bukannya dari awal ia tidak menginginkan memiliki teman di sini.

Bell masuk pun berbunyi, seorang guru kini membawa murid wanita dengan jalan yang anggun.

"Tolong perhatikan,ibu di sini akan memperkenalkan murid yang pindahan dari sini ke Jerman sekarang sudah balik lagi ke sekolah kita ini."ucap Guru itu.

"Halo salam kenal,nama gue Arleta Square,panggil aja Al atau Arleta."

Adira pun sontak terkejut dengan ucapan Gadis di depan kelasnya ini.

Nama itu....sepertinya Adira mengenalinya.

"Baik, Arleta sekrang kamu duduk dengan Sindi,Sindi mohon angkat kakinya eh maksudnya angkat tangannya."titah guru itu.

Sindi pun mengangkat tangannya dan Arleta menyusuli Sindi.

"Sekarang perhatikan baik-baik,buka buka nya dan jangan bercanda!!."peringat guru itu.

Sedangkan Arleta melirik ke arah Adira dengan mata yang menyipit.

'lo gabisa kemana-mana!!.'Batin Arleta.

Bersambung....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang