21-

90 11 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━━━━━━━━━━┓
♡       *Happy reading*  ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Akhirnya mereka pun sudah pulang sekolah,adira pun yang sudah membaik perutnya kini sudah mulai bercengengesan saja.

Velia yang melihat adira cengengesan saja pun hanya bermata malas,"udah sebuh lah tuh,tadi aja ringis-ringis gajelas."ledek nya.

Adira pun menatap velia."iya dong, lo pikir aja sakit perut tuh rasanya kaya gimana."sahutnya.

"Yah gue tau,doa gue tuh selalu manjur tau gak.anak soleha," bangganya.

Baru saja mengucap kalimat itu velia langsung menyekap mulutnya dengan lengannya itu,dan adira sudah melotot kan matanya saja.

"Oh jadi lo yang do'ain gue supaya sakit perut hah!!." ketua adira.

Velia pun melirik sekitar,yang di mana mobil jemputan nya sudah tiba.

"Duh-duh,sory ya Ra.gue duluan soalnya udah di jemput.DADAH ADIRA." Ucapnya lalu berlari kencang memasuki mobil jemputan nya.

Adira pun hanya menatap malas saja,untung velia adalah temannya.jika bukan,mungkin saja wajahnya sudah tidak berbentuk lagi.

Lalu adira pun berjalan dan membawa motornya untuk keluar dari halaman sekolah.

__

Di pertengahan jalanan,seketika motor adira berhenti.ia yang ter bingung pun segera turun dan memeriksanya.

Dan terlihat lah,yang di mana ban motornya kempes.ntah itu betus atau kurang angin.

Yang intinya adira pun segera mencari taxi yang lewat,ia ingin mengabarkan kepada abangnya.tetapi handphone miliknya mati kekurangan batrai.

"Ck,apes banget gue hari ini.udah sakit perut,ban kempes." dumal nya.

Tak di sangka-sangka seseorang pun datang dan membukakan helm nya itu.

"Kenapa?mau bareng gue?." tawar pria itu.

Adira pun melirik pria itu,dan membuang napasnya lagi.

"Gausa aza,gue bisa sendiri." sahut Adira.

Seketika senyuman yang berada di bibir gazza pun  terbentuk dengan lebar,kini gazza senang jika adira memanggilnya dengan nama khusus hanya dia saja yang menyebutkannya.

"Aza?." tanya gazza berpura-pura tidak tau.

Adira pun berdecak saja,"iya aza, soalnya gue manggil lo gazza terlalu ribet.di tambah nama lo mirip hewan."jawab adira dengan ledekan bagi gazza.

"Kok hewan si?!." tak Terima nya.

"Iya lah,liat aja nama lo gazza,dan hewan yang badannya besar itu yang punya belalai namanya gajah." jelasnya.

Gazza hanya bisa menghembuskan napas kecil saja,bayangkan sama dari mananya.bahkan itu sangat terlihat berbeda sekali.

"Seterah lo deh." pasrah gazza.

Lalu gazza pun turun dan berjongkok untung mengechek ban motor milik adira.

"Ban lo betus ini,dan di sini bengkel masih jauh." ucap nya.

Adira hanya menatapnya dengan pasrah saja,dan melekuk kedua lengannya di dadanya.

"Udah sama gue aja,lo tinggal duduk manis dan sampe." jelasnya.

"Terus motor gue gimana?." tanya adira.

"Biar bodyguard gue yang bawain,lo ikut gue aja sekarang." jawab gazza.

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang