28-

42 8 0
                                    

Kini mereka semua sudah pulang,hari pun semakin gelap.

Adira yang masih tertidur hanya mendengkur kecil saja,sedangkan di bawah hanya ada Steve dan juga mama papa nya.

"Bang,adik kamu kemana?."tanya Bima.

"Kayanya si tadi dia ke atas."jawab Steve.

Bima hanya mengangguk saja,lalu duduk ke sofa panjang nya itu.

Karmila mendekati bima,lalu memijitkan bahunya yang terasa pegal itu.

"Gimana pa?,lancar bisnisnya?."tanya Karmila.

Bima hanya mendesis keenakan,karna pijitan istrinya ini memang obat pegalnya.

"Alhamdulillah ma,lancar."jawab Bima dengan meram.

Karmila pun senyum,"bagus dong,yaudah mama mau masak dulu.nanti Steve,adik kamu bangunin yah."titah Karmila.

"Siap ma."sahut Steve.

Karmila pun berjalan menuju dapurnya,dan memulai memasak masakannya.

"Bang,gimana?.masa masih gak punya cewek aja si."ledek Bima.

Steve pun memutarkan bola matanya.

"Stop pa,nanya nya gak berfaedah banget.orang tuh nanyain nya udah makan belom,duitnya masih ada gak.ini malah nanyain cewek."kesal Steve.

Bima hanya berkekeh kecil saja,padahal cuman becanda.

"Ya sorry...terus gimana udah ada perkembangan kamu sekolahnya?."tanya Bima ulang.

"Alhamdulillah,masalah sekolah si seperti biasa."jawab Steve.

"Bagus lah,adik kamu juga di sana tidak ada yang menjahilinya kan?.atau berbuat ulah?,"tanya Bima.

"Aman,cuman sedikit freak yh pa."jawab Steve dengan nada malas.

Bima pun bingung,lalu mengerutkan kedua alisnya dengan cepat.

Steve yang tau maksud sang papa pun,langsung menjelaskannya.

"Gini loh pa,dia kan punya musuh Nih ya di sekolahannya.nah masa akhir-akhir ini mereka baikan si,bahkan gada acaran berantem lagi."jelas Steve.

Bima yang mendengar nya pun langsung duduk dengan tegak.

"Bagaimana si kamu,harusnya bersyukur dong.jadinya kan gak ada drama di sekolahan lagi."ketus Bima.

"Tapi Pa...rasanya tuh yah kaya sepi,bahkan kaya sekolah normal gitu,kan gak asik."sahut Steve.

Mereka pun saling adu bacot,bahkan tidak ada salah satu dari mereka yang mengalah.

Karmila pun datang,ia mendengar kedua anak dan ayahnya berantem langsung mendekat.

"Ada apa si kalian berdua,ribut terus di lihat nya?."tanya Karmila.

"Ini loh Ma,masa si Abang mau adiknya ribut terus sama musuhnya si,mana gamau ngalah."ketus Bima sambil merilik Steve.

Karmila yang tau sebab nya hanya menepuk jidatnya saja.

"Jadi cuman pasal itu doang,sampai kalian ribut?."tanya nya lagi.

Mereka berdua mengangguk,yang membuat Karmila bergeleng-geleng saja.

"Gak anak gak ayahnya sama-sama tolol."gumam Karmila.

Yang tentunya di dengar oleh mereka berdua.

"Apa tadi?,mama ngatain papa tolol?."ucap Bima dengan nada tak suka.

Karmila pun sudah mulai was-was,jika suaminya tau bisa di potong uang bulanannya ini.

"G-gak,papa salah denger kali.orang mama gak ngomong apa-apa."ucap Karmila dengan cepat.

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang