Sudah 2 hari Adira di dalam rumahnya saja,ia di larang bersekolah oleh papa dan mamanya.
Adira sudah merasa jenuh berada di kamarnya Tampa beraktivitas kembali.
"Is..kalo gini Mulu yang ada gue bisa bertelur."kesal Adira.
Adira pun berjalan dengan biasa,ke arah bawah.dengan cemilan yang berada di lengan kanan dan kirinya.
"Kerjaan gue perasaan tidur,makan,tidur,makan.lama-lama gue jadi kaya si pertrik."dengusnya dan langsung mengcaplok makananya itu.
Di balik pintu yang di mana ada seseorang,hanya bisa menggelengkan kepanya saja.
Sudah tau menjadi beban rumah,tetapi dia masih saja memakan cemilan dengan keadaan menyampah kemana-mana.
"Aigoo...beban rumah ini,masih saja bertingkah cerewett."ketus seseorang dari arah pintu sana.
Adira pun menoleh ke arah sana,dan terlihatlah Velia yang sedang berdiri dengan sebuah pelastik di lengannya.
"Wah... bestiee akoh datang,sini masuk-masuk."tintah Adira bersemangat.
Velia pun memasuki mesion itu,dan berjalan menuju Adira.
Adira yang sudah melihat kantong plastik itu semakin mendekat,wajahnya pun ikutan semakin tersenyum.
"Duh, bau-bau ada yang bawain buah tangan nih."seru Adira.
Velia memutarkan matanya,lalu menyodorkan kresek itu.
"Nih,mata Lo kenceng kalo udah ngeliat barang baru."ketus Velia.
Adira pun bercengengesan,ia membuka pelastik itu.yang di mana isi nya adalah seluruh ciki-ciki kesukaannya itu.
"Akhh...Velia emang sahabat terbaik gue,walaupun sering nyesel sedikit."cicit Adira dengan nada kecil di akhir.
Velia yang mendengarnya pun langsung menunjukan wajah sinisnya.
"Sini balikin,kalo Lo nyesel sahabatan sama gue."marah Velia.
"Ih baperan,bejanda vell."sahut Adira.
Mereka pun berduduk dengan Adira dan Velia yang sedang menonton televisi berisi cemilan di atas meja yang sangat banyak itu.
Tak lama kemudian,suara motor pun bergemuru.dan suara seseorang yang sedang berjalan kaki pun semakin kedengaran.
Adira dan Velia berpokus dengan arah balik pintu,ternya dan ternyata.itu adalah Steve dan teman-temannya.
Mereka yang sudah tidak kepo pun melanjutkan makananya,sedangkan Steve hanya melihat dia dengan ketus.
"Punya makanan gak bagi-bagi gue Lo!!."ketus Steve.
"Lo sakit?,gak kan.beli sendiri."ledek Velia.
Adira tertawa,lalu mengacungkan jempolnya ke arah Velia.
Raka dan Cakra pun melihat banyak nya makanan.
"Wih,bagi dong...pas banget gue lagi laper."sahut Raka.
"Kalo Lo laper,mending Lo makan."sahut Velia.
Lagi dan lagi,semua nya di bela oleh Velia.
"Gak boleh pelit jadi orang,nanti kuburannya sempit."ketus Cakra.
Velia pun memutarkan bola matanya.
"Terus...kuburan Lo mau seluas apa,1hektar hah?."sahut Velia.
Adira yang sudah melihat Velia emosi pun langsung mengelus tubuh Velia.
"Sabar vel,ngeladenin setan kaya dia mah gada abis nya."ucap Adira.
Ikbal dan Steve pun tertawa,memang tidak salah dengan ucapan Adira ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adira Is Bar-Bar
Fiksi RemajaAdira Fransisca, seorang gadis yang bar-bar,dan jahil.ia memiliki teman yang sangat prik baginya, yaitu velia. Adira pun memiliki musuh sekolahan,yang amat sangat ia benci.yaitu ikbal.yang di mana mereka akan bertengkar jika sudah bertemu. Walaupu...