12-

132 9 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━━━━━━━━━━┓
♡       *Happy reading*  ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Malam pun kini sudah tiba,yang di mana Adira dengan Steve sedang berada di ruang keluarga berserta Bima dan Karmila.

Mereka pun sedang bercanda riya,tawaan nergemuru.bahkan terbahak-bahak.

Seketika mereka terdiam,yang di mana mereka mendengar suara yang tidak asing di telinga nya itu.

Pretttt...

Mereka pun mengendus-ngendus bebauan,aroma nya sangat busuk.sehingga menutup hidungnya bersamaan.

"Anjir....,siapa ini yang kentut.bau bener." Ucap Steve dengan hidung tertutup.

Adira pun melirik papanya,yang di mana wajahnya seperti menutupi sesuatu.

Adira tersenyum smirk,dan berniat anak yang berlilian.

"Denger nih,Adira punya pantun." Sahut Adira,yang membuat semuanya menatap pada Adira.

"Affaan tuch." Sahut Steve.

"Burung perkutut,burung kutilang... Papa kentut gak bilang-bilang. Eaaaa...." Ucap Adira dengan pantunanya.

Steve dan Karmila pun melirik bima,dan Bima hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal saja.

"Oh... Jadi kamu mas yang kentut,abis makan apa si.sampe bau begini?." Tanya Karmila.

"Jorok nih papa,mending wangi.bau bangett lagi,melebihi bangkai ini mah." Ketus Steve.

Bima pun menatap mereka dengan malas,terutama adira.yang sudah membocorkan nya.

"Kentut itu normal,kalo papa gak kentut nanti pantat papa gede."tutur Bima.

" papa balikin nih pantun kamu.... Jangan takut jangan khawatir.. Ini kentut bukan petir."Lanjut bima.

Adira hanya bisa memutarkan matanya saja,memang bima ini tidak bisa mengalah rupanya.

"Kentut aja udah bau,apa lagi berupa petir.mati berjama'ah yang ada."Ketus Steve.

Adira pun tertawa dengan jempol yang mengacung-acung.

" Haha,setuju gue sama lo."Sahut adira.

Bima hanya bisa mencebirkan bibir nya saja,lalu melirik Karmila.

"Ma... Lihat,mereka ledek papa." Rengek Bima pada Karmila.

Mereka berdua di buat semakin tertawa,Bima sudah terlihat seperti bayi yang merengek pada ibunya.

"Kamu juga yang salah kok,udah sana berak dulu.nanti keburu modol di sini." perintah Karmila.

adira dan Steve semakin di buat tertawa,sangat lucu kedua orang tuanya ini.bima hanya bisa menatap mereka dengan sinis.dan sekarang bima mempunyai dendam pribadi kepada kedua anaknya ini.

"Bang Steve,lo besok sekolah di sekolahan papa kah?." Tanya adira.

Steve pun menoleh dengan anggukan."iya lah,sekalian ngawasin juga si."jawab nya.

Adira ber oh saja,lalu menyomot makanan yang berada di toples itu.

"Eh iya,besok lo mau bareng sama gue atau gimana?." Tanya Steve.

"Swendwirwi ajwa lwah." Jawab adira dengan mulut yang penuh.

Steve pun mengangguk,lalu kembali memainkan game onlinenya itu.

Sedangkan bima, ia sudah berlari menuju kamar mandi untuk membuang hasratnya yang membuat mereka bertengkar.

__

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang