20-

87 13 0
                                    

♡   ∩_∩
(„• ֊ •„)♡
┏━∪∪━━━━━━━━━━━━━┓
♡      *Happy reading*  ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Keesokan pagi nya,adira kini sudah siap dengan pakaian sekolahan nya itu,lalu ia mengambil ransel milik nya itu dan membawa nya di belakang pundaknya.

Adira pun berjalan menuju ruang makan, yang di mana di sana sudah banyak sekali seorang pria,namun wajah nya itu tidak mengasingkan.

Salah satu pria itu melihat adira, yang di mana dialah Raka.dan semua pria itu adalah teman-teman Ikbal dan steve.

"Eh, neng Adira.makin lama makin cantik aja ya." puji Raka.

Adira pun memutarkan matanya malas,"Hah?,gak kedengeran seketika telinga gue budek sebelah."sahutnya.

Raka pun mencebirkan bibirnya,ternyata jurus buaya nya ini jika di kasih ke adira tidak akan mempan.

"Sini dek duduk,tadi mama sama papa bilang.dia keluar kota dulu,kemungkinan pulang minggu besok." tutur Steve.

Adira hanya mengangguk lalu berjalan menuju meja samping steve.

Adira pun melihat Ikbal, yang di mana seluruh lukanya sudah mengering.

"Udah enakan?." tanya adira.

Ikbal pun hanya berdehem tampa membalas nya,yang lain hanya bisa menahan senyumannya saja.bahkan Ikbal sudah berfiling pastinya ia akan menjadi olok-olokan mereka.

"Ee... Cie.. Cie,ekhem... Ada yang perhatian nehh.kiw.. Kiw," ledek Raka.

Adira pun menatap Raka dengan sinis,apa apa ini.

"Udah udah, makan. Nanti sekolah ketinggalan." selang Steven.

Adira dan yang lainnya pun mengangguk, sebelum mereka makan.adira dan Ikbal pun saling tatapan namun dengan sinis.

Cakra yang melihatnya hanya bisa membuang wajah malasnya saja, memang cocok kedua orang ini di juliki sebagai tom and Jerry.

__

Tak lama kemudian kini mereka sudah tiba di sekolahan nya, yang di mana adira duluan lah yang tiba di sana.

Adira pun menaruh motornya di parkiran, dan melirik sekitarnya. Yang di mana ia sudah mencium bau ke datangan bencana nya itu.

Baru saja membuang napas kasar, adira sudah di kagetkan dengan bencana itu.

"ADIRA.... I'M COMING....ANNYEONGHASEYO,jal jinaeseyo?."Seru velia dengan nada kerasnya itu.

Adira pun memijat keningnya yang serasa pusing mendengar ucapan teman laknatnya itu.

" bisa gak si lo,sehari aja gak usah teriak-teriak kaya orang gila.otak gue mau pecah tau gak lo!!."ketus adira.

Velia hanya tercengir saja, lalu menggoyangkan tubhhnya ke kanan dan kiri dengan wwajah menunduk.

"Is.. Gue kan seneng kalo lagi sama lo,emang gak boleh ya?." tanya velia dengan bibir yang di kerut-kerutkan.

Adira yang melihatnya bukanya merasa kasihan malah merasa jijik,rasanya ia ingin membuang anak yang tak berguna itu.

"Udah lah, lo masuk sana.dan lo jangan ikutin gue dulu,gue lagi mau sendiri." peringatnya sambil berjalan.

"Tapi ra, gue mau bilang kalo hari ini ada Ana-......... K baru." baru saja ingin mengucapkan tetapi adira sudah keburu menghilang.

Velia hanya bisa menyipitkan matanya saja,lalu membuang napas dengan perlahan.

My Adira Is Bar-BarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang