Kini Adira dan Ikbal sedang berada di Mall,yang dimana 24 jam akan buka.
Adira pun berjalan mencari makanan yang menurut nya enak,ingat!!.menggantikan Snack.
"Ck,lama banget si Lo nyarinya."ketus Ikbal yang sudah merasa pegal sedari tadi.
"Aishh..Sabar dong makanan yang gue mau belom ketemu."sahut Adira.
Adira masih keliling,dan ketemu lah makanan yang ia incar dari siang itu.
"Nah,kenetemu tuh.Ayo Ikbal kita kesana."Seru Adira menarik ikbal.
Ntah kenapa,selepas Adira menarik lengannya.ikbal merasa jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya.
Bahkan sangat nyaman di dekatnya,ingin rasanya miliki namun malu dengan egonya.
"Kak,mau topoki nya satu,Odeng satu,sama Ramen nya satu."
"Baik kak,kakaknya bisa tunggu nanti makanannya kami antarkan."
Adira pun kembali menuju bangku yang Ikbal duduki,dan terlihat sangat gembira.
"Udah pesenannya?."tanya Ikbal,Adira hanya mengangguk.
"Eh iya,besok gimana kita bareng ke acaranya?."Usul Ikbal.
Adira pun terbingung,yang di maksud acara itu, acara siapa?.
"Huh?,acara apa?."bingung Adira.
Ikbal hanya bisa mendengus kesal."Astaga Adira,otak Lo masih muda masa bisa pikun si."kesal Ikbal.
"Jadi,besok kan pak Lucas bakal nikah.gimana si lo."Jelas nya.
Argh iya,besok pernikahan pak Lucas.
Adira pun terdiam sejenak, sedikit tidak iklas,namun apalah Adira yang hanya bisa mengangguminya dengan diam.
"Permisi kak,makanan nya sudah siap."
"Ah iya..taro saja kak."
Pelayan itu pun menaruh semua menu makanan yang telah di pesan Adira tadi.
Ikbal yang melihat pesanan Adira yang sebanyak itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
'Perut apa karung si?.'
"Makasih ya kak."
"Sama-sama,yasudah saya permisi dulu."
Adira yang melihat makanannya pun sudah tersenyum lebar,dan mulai lah menyantapnya.
Sedang kan Ikbal hanya bisa melihat Adira yang tengan menyantap dengan mulut yang sangat penuh.
"Lwo mwau gwa?."tawar Adira.
Ikbal bergidak yang bertanda tidak.
Ikbal melihat sudut bibir Adira yang di penuhi saus pun langsung mengusapnya dengan lembut.
"Ceremotan."Ucap Ikbal dengan mengusap sudut bibirnya dengan jari jempolnya.
Lalu Ikbal pun menjilat saus itu Tampa memikirkan itu dari mana.
"Pedas."gumam nya yang masih terdengar.
Sedangkan Adira masih saja menganga melihat adegan tadi,sangat jijik baginya.
"Lo gak jijik?,itu kan dari mulut gue."tanya Adira .
"Gue suka bekasan Lo."jawab Ikbal.
Adira hanya bergidik ngeri saja,sangat aneh Ikbal ini.
Makan mereka pun sudah selesai,kini mereka akan pulang sebab sudah malam.
"Ikbal,nanti berhenti di Alfamart dulu yah."Ucap Adira.
Ikbal hanya mengangguk,lalu melanjutkan perjalanan nya.
Tibanya si Alfamart, Adira pun turun dan memasuki Alfa itu dengan Ikbal di belakang nya.
"Mau beli apa lagi si?."Tanya Ikbal.
"Beli Snack yang Lo makan itu."jawab Adira.
Sontak Ikbal pun terkejut mendengarnya, bukan kah Adira tadi sudah membelinya??.
"What?,tadi bukannya Lo udah beli?."Tanya nya lagi .
Adira hanya memasang wajah malas nya saja.
"Itu gue cuman numpang makan,mumpung lagi ada lo.hehe,"Jawab Adira dengan cengengesan.
Ikbal hanya membuang napasnya saja,untung Ikbal anak orang punya.jika tidak,kemungkinan jantungnya sudah menciut terlebih dahulu.
Adira pun melanjutkan mencari makanan yang ia inginkan,dan menaruh nya ke dala trolinya.
Troli pun sudah penuh,Adira membawa ke depan kasir dan membayarny dengan uang Ikbal.
Dengan senang, Adira membawa belanjaan itu dengan wajah yang ceria bahkan senyum yang gak pudar.
Ikbal melihatnya sangat terpanah,cantik sekali jika Adira tersenyum seperti itu.
"Ikbal cepet dong!!,kok malah diem di situ."
Ikbal pun terpudar dari lamunannya dan cepat-cepat menyusuli Adira.
Dan melanjutkan perjalanannya menghantarkan Adira pulang ke rumah nya itu.
*****
Sudah tiba di depan Rumah Adira,Ikbal Menghantarkan nya hingga depan pintu.
Tok..tok..
Pintu pun terbuka,yang di mana Steve yang membukanya.
"Widih yang baru pulang ngedate,gimana?.adek gue kaya orang rakus gak?."tanya Steve.
Ikbal hanya memandangnya saja,sudah di tebah emang Adira sudah terbiasa makan sebanyak itu.
"Nih pesenan Lo."Ikbal memberi keresek yang berisi makanan pesanan Steve.
"Wih,thans nih."Ucap Steve yang di angguki Ikbal.
"Yaudah,Ra.Gue pulang dulu,Besok Lo gue jemput dan gada penolakan."
Ikbal pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua,sedangkan Adira sudah memasang wajah kesal nya.
"Enak banget si tuh orang main klaim aja, padahal kan belom di jawab hih!!."Nyinyir nya.
Steve yang melihatnya hanya bisa tertawa saja,lalu meninggalkan Adira.
Adira yang melihat Steve menuju ke dalam hanya memutarkan bola matanya saja.
"Maen tinggal aja Lo."
Lalu Adira pun ikut memasuki rumahnya dan menguncinya.
Tiba di kamar, Adira pun manuruh Snack nya,dan tertidur pulas.
Di sisi lain,yang di mana banyak nya pria-pria yang sedang berkumpul.
"Bro,gue tadi liat cewek yang Lo naksir."Ucap pria itu.
"Dimna?,sama siapa?."tanya nya.
"Gatau deh,tapi dia cowok.kayanya Deket banget, keliatan dari matanya klo dia suka."jawab pria itu.
"Oh oke,makasih info nya."
Sedang kan seseorang itu pun hanya bisa melirik foto gadis itu saja,sangat cantik walaupun diam-diam memotonya.
"Kau akan menjadi milikku sayang."gumamnya dengan senyum smirk.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adira Is Bar-Bar
Teen FictionAdira Fransisca, seorang gadis yang bar-bar,dan jahil.ia memiliki teman yang sangat prik baginya, yaitu velia. Adira pun memiliki musuh sekolahan,yang amat sangat ia benci.yaitu ikbal.yang di mana mereka akan bertengkar jika sudah bertemu. Walaupu...