NORMAL POV :
"aku bener bener minta maaf (Name)" kata Rindou dengan penuh harap.
"Berisik. Pergi!" Suruh (Name) yang masih meneteskan air mata. "Kamu dengerin aku ya? Sekali aja lah? Ya? Plis.." Pinta Rindou sambil mengusap lembut air mata (Name)
Dengan cepat (Name) menepis tangan Rindou.
"Gak. Lo gak denger gue tadi bilang apa? PERGI." Kata (Name) menekankan kalimat pergi "Oke, aku pergi" kata Rindou.
"....."
"....."
"Sana pergi. Ngapain masih disini?" Tanya (Name). "Aku bakal pergi kalo udah kamu maafin.." kata Rindou.
"Apa? Gak mau gue." Tolak (Name) secara terang-terangan. "Kalo gitu, aku mau ngomongin sesuatu sama kamu" Pinta Rindou
"Gak." Tolaknya spontan. "(Name)? Plis lah.." Bujuk Rindou.
"Gak mau."
"(Name).."
"Gue aja kalo gitu yang pergi." Sarkas gadis tersebut menarik knop pintu kamarnya hendak menguncinya.
Namun, sebelum itu terjadi pintu kamar (Name) segera dibuka paksa oleh Rindou.
"Ck! Buruan kalo mau ngomong!" Tukas (Name) yang kesal karena Rindou menerobos masuk kedalam kamarnya.
Lalu (Name) pun masuk ke kamarnya dan diikuti rindou di belakangnya.
(Name) duduk di kursi belajar nya sedangkan Rindou duduk di pinggiran kasur nya (Name) yang jaraknya tidak terlalu jauh dari kursi belajar.Rindou menatap isi kamar (Name), banyak koper dan beberapa barang yang sudah terkemas rapi.
"Tudep aja cepet. Gue buru-buru." Ucap (Name) sembari mencoret coret buku. Rindou langsung menoleh sekilas kearah (Name), lalu beberapa detik kemudian rindou pun menatap kearah lantai.
"Kamu--"
"Ekhem!" (Name) berdeham lalu Rindou pun menatap (Name).
"Pake gue--lo aja." Suruh (Name). "Oke.." Kata rindou singkat.
"Lo mau pindah dari kota ini?" Lanjutnya. "Ck! Gue kira mau nanya apaan." (Name) mendecakkan lidahnya kesal sambil menatap sinis kearah Rindou. "Jawab (Name)?" Pinta pria itu.
"Iya. Puas lo?" Lalu gadis itu melanjutkan aktivitasnya, yaitu mencoret-coret buku.
"Kenapa?" Tanya rindou "Bukan urusan lo." Jawab (Name) judes. "Itu urusan gue. Apa alasannya lo mau pindah dadakan kaya gini?" Tanya rindou
"Cerewet. Gue risih sama lo." Sarkas (Name) membuat hati Rindou berdenyut ngilu.
"Gue minta maaf kalo gue bikin lo risih, tapi lo gak perlu pindah juga dari kota ini" Bujuknya.
"Rindou? Udah berapa kali lo minta maaf ke gue? Kemana harga diri lo yang setinggi angkasa itu? Gak inget sama para fans lo di sekolah? Kira kira apa yang bakal mereka omongin ya? Kalo tau lo minta maaf sama gue sampe kaya gini? Hahaha?" Kata (Name) meremehkan dengan tangan dan tatapan yang tetap fokus mencoret coret buku. Diakhiri tertawa garing sejenak.
"Mereka tau? Gue gak peduli. Biar mereka tau kalo di dunia ini cuma lo yang bisa bikin gue jatuh hati sampe segininya." Jelas rindou.
"Miya?" Aduh! (Name) tidak sengaja menyebutkan nama gadis bringas itu.
Apa reaksi rindou? "Lupain." Kata (Name) singkat."Enggak." Jawab rindou meyakinkan. "Cuma lo, bener bener cuma lo (Name).." Lanjutnya.
"..."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)
Fanfiction"nyari lo itu susah (name), dan disaat gue nemuin lo sekarang, lo nyuruh gue buat ngejauh? lo ga mikir apa yang gue rasain selama ini, disaat nunggu waktu ini terjadi?" - rindou "Ini demi kiran sama miya rind, lo ga boleh egois.." -(name) "(Name)! G...