Chapter 20.

73 11 4
                                    


🥀


Hawa dingin terasa begitu menusuk kulit di pagi hari ini, dan terlihat pula awan berwarna abu-abu yang menghalangi masuknya cahaya mentari ke kota yang (name) tempati

Untungnya ini adalah akhir pekan, jadi para pelajar bisa berdiam diri dirumahnya masing-masing sembari mencari kehangatan

Namun tak seperti rumah lain di kota ini yang sepi, keributan saat ini sedang terjadi di kediaman Haitani bersaudara

"Jawab pertanyaan gue! Gara-gara lo kan, makanya (name) bakal pindah?!" Tanya ran dengan amarah yang tak kunjung reda sedari tadi

Rindou yang sedang mengusap darah yang mengalir keluar dari hidungnya akibat pukulan dari ran beberapa detik lalu pun kemudian mengalihkan pandangannya kepada kakaknya itu

Rindou melirik kakaknya dengan sinis. "Urusannya sama lo apa?" Ucap rindou sembari terkekeh kecil

"Lo bukan siapa siapanya pacar gue!" Lanjutnya

Amarah yang tak terbendung lagi-lagi ditunjukkan oleh ekspresi diwajah ran "Jawab serius bangsat!" Umpatnya

Yang dimaki-maki hanya menatap remeh kearah pria dengan nafas yang memburu itu "gue udah serius. Lo kan, emang bukan siapa siapa bagi dia" jawab rindou memancing emosi ran

Ran pun mendekat kearah adiknya itu lalu mengangkat kerah Hoodie rindou "Kenapa gak lo cegah tolol!" Bentak ran

Rindou terkekeh "Cegah? Udah kok.." ucapnya "Sekarang giliran gue yang nanya. Urusannya sama lo apa?!" Lanjut rindou, nada bicaranya naik satu oktaf di akhir kalimat

Lalu rindou melepaskan tangan ran dari kerah Hoodie yang dikenakannya dengan kasar "Jadi jijik gue ke lo, Najis! Selalu iri sama apa yang gue punya" Umpat rindou

"Anak anjing lo! Bajingan!" Balas ran tak kalah pedas

"Lo lupa? Kita lahir dari satu rahim yang sama, berarti lo juga anak anjing!" Jawab rindou yang berhasil membuat ran membisu

"Udahlah! Gue cuma ngasih tau tentang kepindahan (name) karena gue masih ngehargain lo sebagai abang gue, gak lebih!" Lanjut pria yang mengenakan Hoodie berwarna hitam itu lalu menyambar kunci motornya dan bergegas keluar dari rumahnya

Sedangkan disisi ran, pria itu berdiri menatap kepergian adiknya, sembari mengepalkan tangannya erat-erat "Bangsat lo" gumam ran

🥀

Suara motor ZX 250R milik rindou yang membelah jalanan dan melaju dengan kencang begitu menggema di telinga beberapa pejalan kaki yang kebetulan sedang menikmati cuaca mendung di pagi hari pada akhir pekan itu

Pria yang mengenakan Hoodie berwarna hitam itu mengendarai motornya dengan sangat kencang dan tanpa memakai helm

Untungnya disana tak ada polisi dikarenakan ini akhir pekan dan masih terbilang cukup pagi, jam yang melingkar di tangan kiri rindou saja masih menunjukkan pukul 06 : 25

Pria itu mengendarai motornya tanpa tujuan, hingga dengan tiba-tiba suatu tempat melintas begitu saja dipikirannya 'rumah (name)' itulah hal yang melintas begitu saja di otaknya saat ini

Ya, dia akan pergi kesana untul menghilangkan stresnya

🥀

[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang