****
Saat ini mereka sedang berada diruang tamu. Mereka--- maksudnya, Vio, Rindou, Ran, dan (Name), sedang bercanda ringan dimalam itu.
Nampak seorang gadis mengantarkan sebuah nampan berisi minuman dan beberapa camilan ke ruang tamu yang nampak ramai.
"Silakan kak" Ucapnya ramah.
(Name) tersenyum, "Makasih ya, Anna" Ucap (Name).
Lalu Anna mengangguk dan kembali kedapur untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Sejak kapan lo mempekerjakan Anna lagi?" Tanya Ran.
Vio mengangguk, "Iya, perasaan lo udah gak punya asisten dari lama deh" imbuhnya.
"Gue gak memperkerjakan dia lama kok. Emang udah gue suruh udahan tapi karena malam ini nyokap gue dateng, gak mungkin gue bisa nyiapin semuanya sendiri" Jawab (Name).
Rindou menimpali, "Bukan karena lo kesepian? Atau takut dirumah sendirian?" Tanyanya.
(Name) menggeleng, "Gue gak takut kok" Jawabnya.
Tiba-tiba, ponsel (Name) berbunyi. Hal ini membuat mereka yang mendengarnya pun otomatis menoleh kearah sumber suara.
(Name) berdiri dari sofa, "Nyokap gue, gue keluar bentar ya" Izinnya dibalas anggukan oleh teman-temannya.
Saat (Name) sudah keluar dari pintu rumah mewah itu, Vio membuka suara.
"Kok gue gak ikhlas ya? Bukan karna apa-apa. Tapi menurut gue, kepergian dia itu kok secepat ini?" Lirih Vio menatap sendu kearah pintu rumah yang terbuka.
Vio menatap punggung (Name) yang membelakanginya sambil bertelepon dengan ibunya.
"Sabar ya, kepergian dia cuma sementara. Nantinya, lo pasti masih bisa ketemu dia lagi." Ucap Ran menenangkan pacarnya.
Vio mengangguk. Rindou menyimak pembicaraan pasangan baru dihadapannya itu, merasa deja vu.
Rindou juga merasa sedih dan tak ikhlas, tapi ia tak boleh egois. Biarlah perasaan sedih ini ia pendam untuk sekarang.
Ia harus berhasil membuat (Name) bahagia di akhir kenangan mereka kini.
Beberapa saat kemudian, (Name) kembali kedalam dan kembali duduk bersama teman-temannya.
"Gimana?" Tanya Rindou.
(Name) menoleh dan tersenyum, "Nyokap gue ngabarin, kalo dia udah deket." Jawabnya. Mereka semua mengangguk.
****
Ding~ Dong~
'(Name), bukakan pintu, ini ibu'
Mereka yang berada diruang tamu menoleh kearah pintu saat bel rumah (Name) berbunyi dan terdengar suara seorang wanita dari luar sana.
(Name) bergegas kearah pintu dan membukanya. Lalu dengan sigap, (Name) memeluk ibunya yang sudah sangat lama ia rindukan.
"Ibu, ayo masuk" Ujar (Name) antusias sembari mengajak ibunya untuk masuk.
Terlihat ibunya (Name) yang masih muda dan cantik itu, terkekeh.
"Wah-wah.. antusias banget kamu (Name)" Ucapnya tersenyum. (Name) menyengir, "Harus dong, bu!" Jawabnya.
Saat sudah duduk di sofa, (Name) membuka suara, "Oh, iya. Ibu? Mana adik ipar ibu? Katanya dia ikut?" Tanya (Name).
Sang ibu tersenyum, "Dia cuma mengantar ibu terus pulang lagi karena banyak kerjaan. Maklumin ya?" Ujarnya.
"Tante, salam kenal. Kami teman-temannya (Name)" Ramah Vio sembari menjabat tangan dang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)
Fanfiction"nyari lo itu susah (name), dan disaat gue nemuin lo sekarang, lo nyuruh gue buat ngejauh? lo ga mikir apa yang gue rasain selama ini, disaat nunggu waktu ini terjadi?" - rindou "Ini demi kiran sama miya rind, lo ga boleh egois.." -(name) "(Name)! G...