"Mama pulang!" Seru Rena dengan sedikit berteriak.
Kedua bocil yang sedang asyik bermain itupun mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk yang terbuka. Terlihat disana ada seorang wanita cantik berdiri.
"Mama!" Seru kedua anak kecil tersebut.
Lalu mereka meninggalkan mainannya di lantai, dan berlari kearah Rena.Dan mereka pun dengan sigap memeluk kaki sang ibunda dengan penuh kasih sayang dan kerinduan, setelah berpisah untuk beberapa waktu ini.
"Mama! Inaya kangen.." ucap Vinara manja.
Vino mengangguk. "Ino juga kangen mama" imbuh Vino.
Tidak terasa, sudah sekitar dua bulan ia tidak bertemu kedua bocah kembar tersebut, semakin rindu rasanya.
Memang, misinya selesai dalam sebulan lebih beberapa hari saja, namun bu Susan melarang Rena untuk pulang.
Bu Susan menyuruh Rena tinggal bersama Rindou untuk menggenapi sampai dua bulan lamanya.
Sang ibunda hanya terkekeh. "Sudah-sudah sayang.. ayo masuk dulu. Mana bibi Nadin?" Tanya Rena.
"Bibi Nadin di lantai atas ma!" Jawab Vino.
"Iya ma! Lagi mamam nasi" imbuh Vinara.
Rena tersenyum sembari mengacak gemas rambut kedua anak kecil yang sedang menunjukkan gumny smile mereka masing-masing.
"Yaudah.. mama keatas dulu ya, kalian beresin bajunya, terus kita pulang kerumah kita" Titah Rena.
Kedua anak kecil itu mengangguk kompak, lalu berlari kedalam kamar untuk membereskan baju mereka sesuai dengan perintah sang ibu.
Rena tersenyum. Lalu ia menaiki tangga menuju ruang makan dilantai atas, untuk menemui Nadin, putri bungsu bu Susan.
Setahu Rena, meskipun Nadin anak bungsunya bu Susan, namun posisi pemimpin cabang setelah bu Susan masih diragukan.
Nadin itu cantik, cerdas, dan kuat. Selemah itukah Nadin dimata para anggota TWOK?
Saat hampir selesai menaiki anak tangga, Rena berpapasan dengan Nadin yang ingin turun kebawah. Nampaknya, ia sudah selesai makan.
"Eh, Nadin!" Seru Rena.
Mendengar namanya disebut, gadis dengan rambut hitam panjang nan bergelombang yang diurai tersebut menghentikan langkahnya.
"Apa?" Tanyanya.
Rena tersenyum. "Aku mau ngucapin terimakasih ke kamu. Kamu udah jagain anak-anak selama aku gak ada. Makasih banyak ya." Ujar Rena.
Nadin berdecak sebal sembari memalingkan wajahnya. "Ck! Gak usah berlebihan. Inikan emang kemauan bunda, jagain anak-anak kalo kamu lagi gak ada. Ngapain pake terimakasih segala ke aku? Yang jaga mereka itu bodyguard, bukan aku" Ketusnya.
"Gak apa-apa. Yang jelas, mereka aman disini karena ada kamu. Aku mau ajak anak-anak pulang hari ini. Titip salam ke bu Susan ya?" Ucap Rena.
"Santai aja, ntar aku bilangin bunda. Udah sana kalau mau pulang" ujar Nadin lalu pergi meninggalkan Rena begitu saja.
Rena berbalik badan "Tunggu, Nad!" Serunya. Lalu Rena mendekati tubuh Nadin yang berhenti berjalan.
Nadin hanya menghela nafas panjang. "Huh.. apa lagi sih? Aku mau istirahat" ucapnya.
Rena cengengesan. "Maaf.." ujarnya kikuk.
"Ini. Ini punya kamu kan, Nadin? Maaf ya aku baru sempet ngembaliin ini sekarang" lanjutnya sembari memberikan sebuah sapu tangan kepada Nadin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)
Fanfiction"nyari lo itu susah (name), dan disaat gue nemuin lo sekarang, lo nyuruh gue buat ngejauh? lo ga mikir apa yang gue rasain selama ini, disaat nunggu waktu ini terjadi?" - rindou "Ini demi kiran sama miya rind, lo ga boleh egois.." -(name) "(Name)! G...