Chapter 4.

152 20 4
                                    

Ini ngelanjutin yang kemaren ya teman, inget kan chapter sebelumnya, yang si (name) nangis di kursi taman? Kalo gak ingat coba baca chapter tiga

Happy reading ❤️✨✨

"Bisa jelasin..?" sambung (Name)

Rindou melirik sebentar kearah gadis itu lalu ia kembali menatap tanah

"Maaf, gue belum bisa jelasin sekarang, gue belum punya kepercayaan sama lo" kata rindou

"Gak papa kalo gitu" lirih (Name). "Udahlah, lupain aja"ucap (name) lalu pergi dari sana

Rindou hanya bisa melihat punggung gadis yang dicintainya itu pergi menjauh

"Gue bakal berusaha buat jujur ke lo (Name), tapi gak sekarang. Nanti, di saat lo udah ingat semuanya. Tentang kita kecil.."

"..karna cuma lo cewek yang gue cari bertahun tahun ini, nemuin lo itu gak gampang" kata rindou

Disisi lain, Vio sibuk mencari keberadaan rindou di karenakan bel masuk sebentar lagi akan berbunyi. "(Name)! (Name)!" Teriaknya

"Mana sih tuh bocah?" Kesalnya

Vio berlarian di roftoop, lapangan, sampai dekat toilet ia mencari (name), sudah sekitar 5 menit vio tidak menemukan (name) sama sekali

Tiba tiba saat vio sedang berlari

BRUKK...!!

"Aduh sakit.. " vio terjatuh, tapi gadis yang dihadapannya hanya diam menatap sinis kearah vio

"Lebay" ucapnya sembari menatap sinis kepada vio lalu pergi begitu saja

Vio bangun dan memperhatikan cewek itu sampai benar-benar menghilang dari pandangannya. "Bukannya minta maaf dasar cewe gila! Bener bener gak waras" oceh vio saat wanita itu sudah jauh

(Dih, Vio beraninya di belakang huu)-author

(Lanjutin aja ceritanya atau gw resign dri ni cerita)-vio

(Iya iya, baperan. Ga asik)-author

Karena vio sudah putus asa mencari (name) tidak ketemu, malah ketemu orang sok kul sok keren

akhirnya ia pun memutuskan untuk kembali ke kelas

Sesampainya di kelas ia pun duduk di bangku (name), ia menatap keluar jendela

(Fyi : kelas nya vio sama 'name' itu di lantai dua, karena mereka murid tahun ajaran kedua, dan mejanya 'name' itu paling kiri mepet tembok yang ada jendela untuk lihat ke luar sekolah, urutan ketiga dari depan.
Dan bangku si vio itu, di sebelah kanan 'name')

"pemandangannya bagus dari sini" gumamnya sambil menadahkan kepalanya di tangannya

Tiba tiba sang pemilik kursi pun datang

"Ngapain di kursi gue? lo mau nyontek pr hari ini ya? jangan nyontek punya gue deh, nanti salah" ucap gadis pemilik tempat duduk itu

"Enggak" sahut vio singkat. "Lagian siapa juga yang mau nyontek pr lo yang pasti salah itu?" Lanjutnya, lalu (Name) menatapnya dengan tatapan tidak bersahabat membuat Vio gelagapan sendiri.

"E-eh! Anu. Tadi lo kemana? lo tau gak tadi tuh, gue nyariin lo kemana mana tapi lo nya gak ada" Sambungnya mengalihkan pembicaraan

"Kamu nanya?"jawab (name) dengan cekikikan

*Ctakk

Vio menjitak jidat (name) dengan smirk diwajahnya "Yang punya sopan dikit dong deqz" ucap Vio

"Halah gayanya kayak udah sipaling tua, iya Mbah. Mbah Sugiono!" Jawab (name) dengan wajah jahil

Vio menatap gadis didepannya ini dengan ekspresi kesal. "Mbah mu itu yang Sugiono" Jawab Vio.

[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang