Chapter 25.

65 11 4
                                    

Tanpa aba-aba, (Name) berlari keluar dari toko tersebut dengan air mata yang menetes perlahan.

Takut. Hanya itu yang ia rasakan saat ini. Ketakutan akan masalalu memang menjadi rintangan terbesar saat seseorang malah dihadapkan kembali dengan tokoh yang berperan dalam menyakiti di masalalu.

Sesampainya ia diparkiran, (Name) berhenti berlari ketika ia melihat Vio yang sudah menunggu di depan mobil sembari bermain ponsel.

Untung saja jaraknya dengan Vio masih agak jauh dan Vio belum menyadari bahwa (Name) berada disana.

(Name) pun segera mengusap air matanya dengan cepat agar Vio tak curiga kepadanya.

"Vio!" Panggil (Name) tersenyum ramah sembari melambaikan tangan kearah Vio yang berada didepan mobil. Lalu (Name) berjalan perlahan kearah Vio yang menoleh kepadanya sembari tersenyum ramah.

(Name) berlari kecil. "Udah?" Tanya Vio dibalas anggukan oleh (Name).

"Ayo masuk. Kak Megumi udah nungguin didalem nih" Imbuh Vio sembari tersenyum dan lagi-lagi (Name) hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil.

Mobil berwarna putih tersebut melaju meninggalkan area parkiran Mall tersebut.

Di sisi lain, Kazutora berdiri sambil ngos-ngosan didepan pintu masuk Mall dan menatap kepergian mobil berwarna putih tersebut dengan tatapan kecewa.

"(Name).." Gumam Kazutora.

****

Mobil yang dikendarai oleh (Name), Megumi, dan Vio berjalan memasuki pekarangan rumah bernuansa biru. Itu adalah rumah Haitani bersaudara.

Saat mobil telah berhenti. Megumi segera membuka ponselnya yang dari tadi berbunyi. Vio juga membuka ponselnya dan melihat story teman-temannya di WhatsApp sejenak.

Setelah selesai melihat-lihat story, Vio menoleh kesamping dimana (Name) tertidur pulas di pundaknya. Vio tersenyum tipis.

Gadis itu memasukkan kembali ponselnya kedalam tasnya. 'Gue suka liat lo tenang, semoga semua hal yang bikin lo menderita cepat berakhir' Batin Vio.

"Tapi.. aduh.." Megumi menggumam tak jelas membuat Vio mengalihkan atensinya kepada kakaknya.

Vio yang melihat gelagat aneh kakaknya pun bertanya. "Kenapa kak? Ada masalah?" Tanya Vio.

Megumi menoleh sekilas kearah Vio lalu kembali menatap ponselnya. "Duh, kakak mesti pulang nih. Dek, maaf ya? Istri kakak nyuruh pulang sekarang juga" Ucap Megumi.

Vio membelalakkan matanya. "Ih, kakak gimana sih? Tadi pagi kan belum ketemu mama papa. Masa udah mau pulang aja? Terus nanti gue sama (Name) pulangnya gimana? Lagian kakak aneh sih! Balik kalo dipaksa mama papa doang." Sewot Vio.

Megumi bingung, mau gimana ya? Namanya kalo bini udah nyuruh pulang ya mutlak. Soalnya kalo gak diturutin ntar ya.. taulah..

Benar ucapan Vio. Megumi sebenarnya hari ini berkunjung ke rumah orang tuanya karena ia dipaksa. Mamanya bilang begini..

"Iya. Kamu kan udah besar dan udah berkeluarga. Jadi orang tua dilupain aja gak apa-apa biar jadi anak durhaka"

Kalau papa, dia bilang begini..

"Kenapa kok gak pernah jenguk papa sama Mama? Kamu kan jadi guru di sekolah adekmu. Dan jarak rumah kamu kesini juga gak jauh-jauh banget. Kok gak ada niatan buat mampir?"

Kalau adek tercyintahh, ia bilang begini..

"Kakak jahat! Pasti udah gak sayang kami.. huh!"

Gitu..

[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang