Chapter 24

58 8 0
                                    

Pada hari minggu yang cerah ini terlihat Ran yang berkeliling ke seluruh penjuru rumah mencari adik laki-lakinya.

"Rindou! Lo dimana sih, anying!" Panggil Ran. Suara Ran sampai menggema keseluruh rumah.

Setelah menelusuri bagian depan, Ran tak kunjung menemukan Rindou. Dan Ran memutuskan untuk mencarinya di rumah bagian belakang.

"Itu bocah kok bangke banget ya? Hape gue diambil gitu aja lagi" Umpatnya.

Ran berhenti diambang pintu saat ia melihat Rindou sedang menelepon seseorang dihalaman belakang rumahnya.

"Iya. Ajak pacar gue juga" Ucap Rindou.

Ran mendekati Rindou yang telah mematikan sambungan teleponnya. "Hape siapa itu? Hape gue?" Tanya Ran dengan penasaran.

Rindou menoleh mendengar suara kakaknya yang tak jauh dari tempatnya berada. "Iya. Gue pinjem buat nelpon pacar lo" Ucap Rindou.

Ran membelalakkan matanya. "Nelpon pacar? Siapa? Jangan ngawur! Gue jomblo. Tolol!" Ujar Ran.

Rindou mengedikkan bahunya. "Gak tau, pikir aja sendiri." Ucapnya. Lalu Rindou memberikan ponsel Ran kepada Ran dan lalu ia pergi dari halaman belakang rumahnya dan meninggalkan Ran sendirian disana.

Ran dengan segera pun mengecek daftar panggilan. "Vio?" Gumamnya saat melihat telepon terakhir yang tertera disana.

Ran meneguk salivanya dan segera mengejar Rindou yang belum jauh. "Lo bilang apa ke dia tadi? Woy! Jangan pergi lo!" Teriak Ran yang dibalas suara tertawa oleh Rindou.

****

(Name) yang baru saja selesai mencuci piring dikagetkan dengan ponselnya yang ia letakkan di kamar tiba-tiba berbunyi dengan volume yang sangat kencang.

[RUNGKAD ENTEK ENTEKAN! KELANGAN KOWE SENG PALENG TAK SAYANG!]

Suara nada dering dari ponselnya sampai menggema di seluruh ruangan.

(Name) segera mengelap tangannya yang basah dan berlari ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Setibanya ia di kamar, ia segera mengangkat teleponnya. "Halo?" Ucapnya.

"(Name).. tolong gue.. hehehe. Gue salting brutal anjir! Gila!" Dari seberang sana, Vio melantur tidak jelas bak orang kesurupan sambil tertawa-tawa.

"Lo sehat? Lo tuh kenapa woy?" Tanya (Name) khawatir dengan kesehatan mental Vio.

"Ih lo mah! Tau gak sih? Kita tuh di ajak sama Rindou buat dateng ke rumahnya pas jam sebelas siang nanti loh. Katanya sih kak Ran ulang tahun" Ujar Vio.

"Terus? Ya bagus dong. Apanya yang mesti ditolong kalo gitu?" Tanya (Name).

"Tolong nanti lo temenin gue kesana.. hehe" Ucap Vio. "Asalkan lo janji satu hal ke gue" Tawar (Name).

"Janji? Janji apa?" Tanya Vio.

"Lo harus janji nanti kalo gue mau pulang, walau itu disaat lo lagi bucin sama kak Ran, lo harus ikut pulang." Ucap (Name)

"Yaudah iya gue janji" Ucap Vio. "Nah! Gitu dong. Kalo gitu gue siap-siap dulu ya?" Imbuh (Name).

"Eh! Lo mau siap-siap? Ini masih jam sembilan woy. Masih dua jam lagi" Tanya Vio.

(Name) menjauhkan ponsel dari telinganya yang hampir lepas karena suara cempreng milik Vio. "Emangnya lo kesana nanti gak bawa kado? Calon pacar lo lagi ultah loh. Parah.." Jawab (Name).

"Eh iya ya. Yaudah deh, kalo gitu gue juga mau siap-siap. Oh ya! Nanti berangkatnya pake mobil gue aja ya (Name)." Ajak Vio.

"Oke" Timpal (Name). "Bye~" Ucap Vio. "Bye.." Balas (Name).

[Slow Up] RAIN IN THE SUN (Haitani rindou x readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang