Setelah menempuh jarak yang cukup jauh akhirnya motor yang di tumpangi Ezza dan pak mamat masuk ke dalam kawasan rumah. Pak mamat memberhentikan motornya di depan pos tempat ia berjaga atas permintaan Ezza.
"Stop di sini aja pak"
"Oke den"
"Makasih pak saya masuk dulu ya"
"Iya den"
Ezza pun berjalan menuju pintu rumah dan segera masuk ke dalam. Saat ia akan naik ke lantai dua suara sang mama, maybe! Menghentikan langkahnya.
"Mau kemana kamu" ucap Alice sinis
"Mau ke kamar m-ma mau ganti baju"
"Setelah ganti baju turun ke bawah dan temuin mama" perintah Alice pada Ezza.
Ezza mengangguk pelan kemudian melanjutkan langkahnya ke lantai atas menuju kamarnya dan bersih-bersih kemudian turun ke bawah menemui sang mama dan makan, jujur saja Ezza sekarang merasa lapar karena tak makan di sekolah tadi. Ia pun berganti pakaian dengan perasaan bertanya kenapa mamanya menyuruhnya menemuinya? Apa ia ingin mengatakan sesuatu? Tapi apa Pikirnya.
Ezza tak ingin ambil pusing toh nanti juga ia akan tau, ia pun beranjak ke luar dari kamarnya dan menuruni tangga menuju lantai dasar , pandangannya mengedar ke sana kemari mencari sosok Alice dan ia pun menemukan sosok wanita tersebut yang sedang duduk sambil menonton TV di ruang tamu/keluarga.
"Ma" panggil Ezza.
Bruk....
Alice melempar pakaian kotornya dan sang anak di hadapan Ezza yang berdiri di sampingnya.
"Cuci pakaian saya dan anak saya, jangan sampai ada noda yang tertinggal" Ucapnya tanpa menatap ke arah Ezza.
"Ini kan tugas bibi, dan kenapa Ezza yang harus nyuci ini kan baju mama sama kak saga" Tanya Ezza tak Terima.
'Apaan nih siluman monyet mainnyuruh aja emang gue babu idih nggak level anjirr... ' ucapnya Misuh-misuh dalam hati.
"Ehh... Kami tuh harusnya berterima kasih karena suami saya mau nampung kamu di sini" Ucapnya sinis.
"Maaf ya ma tapi ini tuh rumah punya bunda saya yang di ambil dengan cara licik oleh suami anda" Balas Ezza geram. Ia sudah muak dengan ini semua.... Terlalu banyak drama pikirnya.
"Oh jadi ini yah sikap asli kamu"
"Situ ngomongin diri sendiri ya... Kalau ada ayah aja sok baik 'Mas jangan kasar sama Ezza dia masih kecil... Mungkin dia belum bisa Terima aku' " Balasnya sambil meniru suara Alice saat berbicara kepada sang ayah.
"Drama murahan, Dah ya tante saya mau mamam dulu bay." Ezza pun pergi dari sana mengabaikan pakaian kotor yang tergeletak mengenaskan di lantai dan wajah memerah Alice karena menahan amarah.
"Aku akan membuatmu di usir dari sini bocah sialan" Gumam Alice.
'Gue harus bisa bertahan di rumah setan ini 6 bulan setelah itu say goodbye setan-setan laknat.... '
.......
Tugas sang surya telah terganti dengan sinar sang rembulan.Ezza masih berada di dalam kamarnya padahal 20 menit lagi waktu makan malam tiba tapi Ezza masih terdiam di depan jendela kamar nya pandangannya tak lepas dari sang rembulan yang tampak begitu terang dan indah dengan bintang-bintang di sekelilingnya.Ia sengaja membuka jendela kamarnya agar dapat merasakan angin malam.
"Bunda Ezza rindu....Bunda... Do'a ini Ezza ya semoga Ezza bisa bertahan dan keluar dari sini hufff... "
"Bunda Ezza udah gak berharap kasih-sayang ayah lagi ayah udah bahagia dengan keluarga barunya... Maaf bunda Ezza nyerah ...Ezza udah gak kuat hati Ezza hancur liat ayah yang sekarang,Fisik Ezza juga udah capek bun Ezza nyerah ya...."Ezza mendongak menghalau air mata yang siap meluncur kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZZA [promise to be happy]
Random[Bukan BXB/BL] Ezza anak berusia 12 tahu yang mendambakan kasih sayang dari sang ayah apa lagi setelah sang bunda meningal dunia. Namun, suatu hari ia memilih menyerah untuk mendapat kasih sayang sang ayah yang selalu menjauh saat ia berusaha menja...