05

3.3K 124 2
                                    

Pagi-pagi sakali Ezza sudah bersiap dengan seragam sekolahnya. Ia bangun dan bersiap-siap lebih awal agar dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya.Agar ia tidak mendengarkan siraman rohani dari sang ayah.

"Bi Ezza kerjain apa?" tanya Ezza pada bi inah yang sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sarapan.

"Nggak usah den biar bibi aja yang kerjain" Tolak bi inah.

"Nanti ketahuan sama ayah bi, Ezza nggak mau di pukul lagi Sakit" Jawab Ezza polos yang membuat hati bi inah seolah di cubit.

"Kalau gitu aden sapu teras aja ya, aden bisa kan"

"Bisa kok bi, nanti sekalian tanamannya biar Ezza yang siram"

"Hati-hati kalau nyiram tanamannya nanti seragam aden ikut basah"

"Oke bi"Ezza pun berlalu dari sana untuk segera melaksanakan tugasnya.

06.30 pagi

Crish, Alice dan Saga turun dari lantai dua dengan mengunakan seragam masing-masing Crish memakai jas hitam yang menempel apik di tubuh kekarnya, saga dengan seragam SMP nya dan Alice dengan Dres putih selutut yang melekat pada tubuh langsingnya ia akan ikut dengan sang suami ke kantor hari ini.

Mereka mulai melaksanakan sarapannya hikmat tanpa memperdulikan satu kursi yang kosong di sana yang biasanya terisi. Alice & Saga makan dengan hati yang senang karena tidak melihat keberadaan Ezza bahkan sang Ayah tidak menanyakan tentang keberadaan sang anak.

Setelah selesai menyapu teras rumahnya dan menyiram tanaman Ezza kembali masuk ke dalam rumah menuju dapur. Saat Ezza melewati meja makan dapat ia lihat ketiga anggota keluarga nya itu tengah makan dengan nikmat tanpa memperdulikan keberadaannya. Ezza juga memilih mengabaikan dan melanjutkan langkahnya menuju dapur.

"Bi Ezza udah selesai."

"Ya udah sekarang aden sarapan ya nanti telat berangkat sekolahnya." Bi inah pun memberikan sepiring nasi lengkap dengan lauknya kepada Ezza.

"Makasih Bi."Ezza duduk di kursi dekat dapur dan mulai memenangkan makannya.

Setelah selesai sarapan Ezza kembali naik ke kamarnya dan mengambil tas sekolahnya dan berjalan keluar rumah menghampiri pak mamat yang sudah menunggunya. Kalau kalian tanya dimana tiga setan laknat itu jawaban adalah mereka udah berangkat.

"Aden udah siap." tanya pak mamat pada Ezza yang sudah berdiri di hadapannya.

"Sudah pak.... Emm pak bisa ajarin Ezza naik motor gak"Tanya Ezza ragu.

"Tapi aden masih kecil gak boleh naik motor sendiri."Tolaknya halus

"Lohh.. Pak saya kan minta di ajarin bukan mau denger ceramah bapak saya nggak Terima penolakan pokoknya bapak harus ajarin saya titik." Balas Ezza ngegas "Saya duduk di depan terus  bapak di belakang sambil ajarin saya."Jelasnya pada pak mamat.

Ezza langsung naik ke atas motor meninggalkan pak mamat yang masih cosplay menjadi patung di dekatnya.

"Woy... Pak nanti aja cosplay jadi patungnya buruan naik Ezza udah mau telat nih." Ezza, pak mamat pun segera naik ke atas motor Scoopy nya di jok belakang dan mulai mengajari Ezza menjalankan motor.

Ezza mendengarkan penjelasan pak mamat dengan seksama kemudian ia mulai menjalankan motor scoopy itu keluar dari gerbang rumahnya secara Perlahan-lahan, pak mamat yang berada di boncengan Ezza pun sesekali mengambil stir kala Ezza mulai oleng.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang