06

2.6K 122 2
                                    

Seminggu sudah terlewati dan Ezza terus mengerjakan semua pekerjaan rumah yang harus ia lakukan setiap harinya. Beberapa hari ini juga ia sudah di jadikan samsak tinju oleh sang ayah yang sering pulang malam dan pulang dalam keadaan mabuk berat saat.

Dan semakin hari Alice dan Saga terus saja membuat drama murahan yang menyebabkan Ezza terkena amukan sang ayah saat pulang dari kantor, pukulan, cambukan, tamparan, hinaan, tendangan sudah Ezza dapatkan semingu terakhir ini dari sang ayah entah itu hukuman yang di berikan oleh Crish atau hanya di jadikan sebuah pelampiasan dari masalahnya di kantor.

Waktu sudah hampir tengah malam tapi Ezza masih berada di ruang tamu/keluarga ia sedang menunggu sang ayah yang belum pulang dari kantornya. Sebenarnya Ezza sudah sangat mengantuk tapi ia harus membuka pintu untuk sang ayah agar tak mendapatkan hukuman karena membuat ayahnya menunggu lama di depan pintu seperti kemarin malam.

Ezza sudah sangat mengantuk bahkan beberapa kali tubuhnya oleng ke kiri dan kanan karena hampir tertidur dengan posisi duduk.

Brak...

Brak...

Brak...

Pintu utama rumah itu di gedor begitu keras oleh seseorang. Ezza pun lantas bergegas membukakan pintu ia tahu pasti ini kelakuan sang ayah,ia benar-benar Merutuki dirinya sendiri yang tak mendengar suara mobil sang ayah yang memasuki halaman rumah karena hampir terlelap.

Clek...

Ezza membuka pintu dan terpampang lah di sana sosok sang ayah yang berdiri dengan sempoyongan.

"Heh anak sialan kenapa kau lama sekali membuka pintunya hah.. "Bentak Cris sambil masuk ke dalam rumah dengan keadaan sempoyongan.

Ezza pun mengikuti langkah sang ayah dari belakang tak lupa menutup dan mengunci pintu utama.

'Dalam keadaan sempoyongan kayak gini masih sempet aja marah-marah....dasar aki-aki bau tanah ' maki Ezza dalam hati.

"Heh anak sialan sini kamu"Panggil Crish berbalik menatap Ezza yang berada cukup jauh di belakangnya.

Ezza pun berjalan mendekati sang ayah yang berdiri dengan sempoyongan. Crish yang melihat Ezza yang sudah berdiri di hadapannya pun lantas tersenyum miring.

"Kamu tau nggak" Tanya Crish sempoyongan.

'Ya nggak la anjirr lo aja belum ngomong 'Umpat Ezza dalam hati.

Ezza menggeleng pelan menjawab pertanyaan sang ayah.

"Hari ini kita akan bersenang-senang" Ujar Crish bersorak bahagia.

Ezza mematung ia tahu yang di sebut 'Bersenang-senang' oleh ayahnya itu adalah hal yang akan membuat nya tersiksa.

Crish menjambak rambut Ezza dan menariknya menuju gudang kecil yang berada di halaman belakang yang berisi peralatan berkebun.

Bruk

"Stttt" Desis Ezza saat Ia tersungkur di lantai.

"Kita mulai permainan nya anak sialan" Ucap crish dengan seringai tajamnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Ctass....

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang