Sekarang Leo beserta anak inti dan para anggota Garbera yang lain sudah sampai di arena yang di maksud oleh Vano, Arena balap yang berada di dekat hutan yang jauh dari permukiman warga Arena paling terkenal di kota ini karena sering di datangi oleh kelompok geng motor dengan lokasi yang luas serta fasilitas yang mendukung membuat tempat ini semakin terkenal di kalangan pembalap liar.
Sekitar empat puluh orang termasuk para inti Garbera yang datang ke sini malam ini hanya untuk melihat sosok ketua Askara yang misterius itu mereka mengunakan sekitar 25 motor ada yang berboncengan atau membawa motor sendiri-sendiri seperti para inti.
Mereka sudah sampai sekitar 30 menit yang lalu tapi sampai sekarang tak terlihat Satu orang pun anggota Askara yang datang sedangkan Arena kini sudah Ramai dengan para pembalap atau hanya para penonton saja. Mereka bahkan masih stey duduk di atas kuda besi mereka masing-masing yang terparkir di pinggir Area balapan.
"Ini anak Askara pada kemana sih" Kesal Rafa.
"Tau tuh mana nyamuknya dari tadi ngajak cipokan mulu" Saut Yoland yang terus mendengar suara nyamuk yang berterbangan di dekat telinganya.
Brum...
Brum...
Brum...
Suara motor sport saling bersahutan di Arena balap membuat suasana yang awalnya penuh dengan tawa dan cerita dari para penonton dan pembalap teralihkan menuju kawanan motor sport yang masuk ke Arena balap dengan outfit hitam-hitam tak lupa dengan jaket geng motor dengan warna senada yang melekat pada mereka semua yang berlogokan Serigala dan bulan sabit berwarna kebiruan.
Membuat mereka begitu mencolok belum lagi keberadaan Geng motor terbesar di kota ini yang juga sudah ada di sana sebelumnya.
Mereka adalah Askara Geng yang sedari tadi di tunggu kedatangannya oleh Leo dkk.mereka memarkirkan motornya tepat bersebrangan dengan tempat Garbera berada.
Semua anggota Askara yang berjumlah sekitar lima puluhan orang itu mengunakan sekitar 28 motor termasuk para inti, mereka melepas helem fullface yang melindungi kepala mereka dan turun dari motor masing-masing dan mulai mengobrol santai sambil menunggu kedatangan sangat ketua yang katanya akan menyusul.
Dan semua pergerakan Askara tak lepas dari pengelihatan anggota Garbera.
"Yang ada di atas motor itu namanya Vano wakil Askara dan Empat orang yang ada di dekatnya adalah inti Askara" Jelas Deon membuka suara.
"Telfon Vano"Titah Leo.
Zaka mengeluarkan satu benda pipih dari kantong celananya lalu mengetik beberapa angka dan terdengarlah suara deringan dari benda pipih itu.
Sedangkan di sebrang handphone seseorang sedang berbunyi menandakan sebuah panggilan telah masuk.
Dertt... Dertt... Dertt..
Vano mengeluarkan handphone miliknya dari dalam saku celananya dan mengebor ikon hijau.
'Kenapa? 'Tanya Vano.
"Tengok ke sebelah kanan mu'Suruh Zaka.
Vano menengok ke arah yang di maksud Zaka dapat ia lihat para anggota Garbera yang juga sedang menatap kearahnya.
'Kemari'suriuh Zaka.
Zaka mematikan panggilannya secara sepihak. Vano turun dari motor sport nya dengan pandangan yang tak lepas dari Anggota Garbera.
"siapa?"Tanya Rafka.
"Bang Zaka".
"Mau apa"Tanya Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZZA [promise to be happy]
Random[Bukan BXB/BL] Ezza anak berusia 12 tahu yang mendambakan kasih sayang dari sang ayah apa lagi setelah sang bunda meningal dunia. Namun, suatu hari ia memilih menyerah untuk mendapat kasih sayang sang ayah yang selalu menjauh saat ia berusaha menja...