Setelah makan malam selesai mereka kembali berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar saling tanya atau hanya untuk sekedar berkumpul tanpa memulai obrolan dan sibuk dengan dunianya masing-masing.
Sekarang keluarga kecil Allandrick tengah berkumpul di ruang keluarga mines Allandrick pria itu baru saja berlalu ke ruang kerjanya bersama dengan Edward yang datang untuk menyerahkan tugasnya.
Leo yang tadinya ingin berbicara dengan sang daddy jadi harus menunggu Edward pergi karena ia tak mau menganggu daddy nya yang sedang bekerja.
Ting...
Suara lift khusus pekerja terbuka dan keluarlah Edwin dari sana.
"Nyonya besar, Tuan muda Zayden dan Tuan muda Axelion saya pamit" Pamit Edwin sopan sambil sedikit menunduk.
"Hmm".
"ya".
"Loh Ed kamu sudah selesai, cepat sekali" Tanya Aluna heran pasalnya asisten pribadi sekaligus sekertaris suaminya ini baru saja datang dan sudah mau pulang lagi.
"Iya Nyonya, Saya datang hanya untuk menyerahkan laporan pada Tuan" Kelas Edwin.
Aluna hanya ber oh ria saja membalas ucapan Edwin. "Tuan muda Axelion Tuan besar memangil anda ke ruangannya".
"Hmm, Thenk".
Leo pergi dari sana menuju lift untuk sampai ke lantai dua dimana ruang kerja sang daddy berada, begitu pula Edwin yang melangkah pergi dari mension besar milik Allandrick.
Tok.. Tok.. Tok..
Leo mengetuk pintu ruang kerja sang ayah pelan.
"Masuk".
Cklek...
"Dad" panggil Leo.
Allandrick yang sedang membaca sebuah berkas pun menghentikan kegiatan nya dan menutup berkas itu.
"Hmm, duduk lah".
Leo duduk bersebrangan dengan sang daddy sekarang ia menjadi gugup dan takut saat akan mengatakan ini kepada sang ayah.
"Kau mau mengatakan apa?" Tanya Allandrick sambil menatap putra bungsunya itu.
"D-daddy L-leo mau adek" Ucap Leo dengan lirih di akhir kalimatnya, setelah mengatakan itu ia menunduk tak berani menatap sang daddy.
Allandrick menghela nafas pelan,"Leo tau kan kalau mommy nggak bisa hamil lagi".
Leo menatap kearah sang daddy, "Leo tau tapi leo bukan mau adek bayi dari mommy, Leo mau Ez"jelasnya pada sang daddy.
"Heh.. Kita lagi bahas adek kenapa jadi bawa-bawa Es".
"EZ not ES".
"Oh, Siapa?".
"Orang yang nolong Leo dari begal, leo juga udah ketemu sama di dan Leo suka leo mau Ezza jadi adek nya leo. Boleh?" Tanya Leo.
"Tunggu,Ezza?" Tanya Allandrick dan leo membalasnya hanya dengan anggukan.
"Ezza Alfanza heh..."Ucap Allandrick dengan senyum miring nya.
"Dari mana daddy tau, hayo ngaku deddy dukun ya atau cenayang" Tuduh leo dengan sang daddy.
Allandrick yang melihat Leo kumat hanya menatapnya datar, "Tadi ketemu di kantor".
"kok bisa".Allandrick mulai menceritakan pertemuannya dengan Ezza secara singkat, padat, jelas.
"Daddy punya foto nya?".
Allandrick membuka laci meja kerjanya dan mengambil selembar foto yang ada di sana dan menunjukannya pada Leo.Leo mengambil foto itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EZZA [promise to be happy]
Random[Bukan BXB/BL] Ezza anak berusia 12 tahu yang mendambakan kasih sayang dari sang ayah apa lagi setelah sang bunda meningal dunia. Namun, suatu hari ia memilih menyerah untuk mendapat kasih sayang sang ayah yang selalu menjauh saat ia berusaha menja...