02

3.6K 150 3
                                    

Setelah Crish dan Alice pergi dari sana bi inah langsung menghampiri Ezza yang masih terdiam di sana.

"Den Ezza ayo ikut bibi kita obatin luka kamu dulu" ajak bi inah lembut.

Ezza hanya mengangguk sebagai jawaban dan mengikuti bi inah berjalan menuju dapur.ia mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan sambil memperhatikan bi inah yang mengambil kotak P3k untuknya.

"Tahan bentar ya den"kata bi inah sambil membersihkan luka Ezza dengan alcohol dan kapas.

Lagi-lagi Ezza hanya mengangguk menanggapi ucapan bi inah.selama bi inah mengobati kening Ezza anak itu sama sekali tidak mengeluarkan suara apapun.

"Selesai" seru bi inah dengan senyum lembutnya.

"Maksih bi" ucap Ezza membuka suara.

"Sama-sama atuh den, maaf ya bibi nggak bisa nolongin aden" ujarnya menyesal.

"Nggak apa-apa kok bi Ezza ngerti, Ezza pamit bi mau ke atas dulu"

"Eh... Itu pipinya belum di obatin den"

"Nggak usah bi nanti juga hilang sendiri" jawabannya dan berlalu menuju kamarnya.

.......

Cklek...

Ezza membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya,tapi...

"Kamu ngapain di kamar Ezza? " tanya Ezza bingung menatap sesok lelaki yang berada di kamarnya.

"Oh ini kamar kamu ya, bagus gue suka dan mulai sekarang ini kamar gue" jawab Saga sambil menatap Ezza.

"Nggak bisa gitu dong ini kamar Ezza, sekarang kamu keluar" usianya sambil menarik tangan Saga keluar.

"Oh ya kita liat aja kamar ini akan jadi milik siapa" katanya sambil menepis tangan Ezza kasar.

Saga mengambil Vas besar yang berada di dekat pintu kamar Ezza dan....

Prang....

Vas besar itu jatuh dan pecah bahkan pecahan kacanya memenuhi lantai kamar Ezza.

"Apa yang kak saga lakuin" kagetnya sambil menatap pecahan Vas itu.

"Mau liat apa yang bakalan gue lakuin" Tanya saga sambil menaikkan satu alisnya.

Ezza terdiam tanpa menjawab pertanyaan Saga, namun detik berikut ia di buat syok dengan apa yang di lakukan Saga. Saga menjatuhkan dirinya di dekat pecahan Vas itu bahkan tangannya sudah terluka akibat terkena pecahan Vas itu.

"Awws..." Ringis saga berpura-pura.

"Kakak ngapain.....Astaga tangan kakak berdarah" syoknya lalu mendekati Saga.belum sempat Ezza membatu saga pintu kamarnya terlebih dahulu di buka dengan kasar.

Brak...

Masuk lah dua sosok paruh baya dengan  raut panik yang sangat kentara para keduanya.

"Astaga sayang kamu kenapa?" Pekik Alice kaget dan segera menghampiri sang anak.

"Apa yang kamu lakukan pada anak saya hah " bentak Crish pada Ezza sambil mencengkram tangannya.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang