29

2.2K 111 4
                                    

Sekarang Ezza tengah menikmati senja yang Inda dari balik jendela ruang rawatnya ia masih berbaring di atas ranjang rawat nya dengan infus yang terpasang di tangannya sedangkan masker oksigen sudah di buka siang tadi saat ia siuman dari pengaruh obat bius.

Di dalam ruang rawat yang luas itu Ezza hanya seorang diri Leo sedang mengantarkan anak inti Garbera dan Askara yang datang menjenguk Ezza ke parkiran sambil menghirup udara luar yang segar.

Sahabat-sahabat Ezza dan Leo datang sekitar pukul dua siang setelah pulang sekolah bahkan mereka datang ke rumah sakit masih mengunakan seragam putih Abu-Abu, mereka juga sudah tau tentang Ezza yang menjadi adik Leo dan bungsu Walter.

Sedangkan kedua orang yang sekarang menjabat sebagai Daddy dan mommy Ezza sedang kembali ke mension karena kedatangan tamu penting dan Zayden juga pergi ke kantornya dari pagi-pagi buta.

Cklek...

Pintu ruang rawat Ezza terbuka dan masuklah segerombolan manusia yang membuat kening Ezza mengkerut,Ia tau siapa seorang pria yang paling tuan di antara ketujuh orang yang masuk ke ruang rawat nya tapi apa yang mereka lakukan di sini.

"Ezza Alfanza Walter" Ucap dingin pria yang paling tua tersebut.

"Tanpa marga Walter" Jawab Ezza tak kalah dingin.

'Menarik' Batin para pria yang masuk kedalam ruang rawat Ezza.

Kedua wanita yang berbeda umur itu berjalan mendekati Ezza sedangkan para pria duduk di sofa besar yang ada di sana.

"Hai Nak perkenalkan namaku Amelia Blance Walter sekarang aku adalah oma mu dan yang tadi memang mu itu opa mu namanya Graham silas Walter kami adalah orang tua dari daddy mu dan sekarang kami semua adalah keluarga mu"Ucap Amelia memperkenalkan dirinya.

"Maaf tapi sepertinya terjadi kesalahpahaman di sini".

"Apa maksudmu Nak?" Tanya Clara.

"Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya akan bergabung dengan keluarga Walter".

"Tapi kami tidak butuh persetujuan mu Nak"Ucap Dingin Nathan.

"Jangan keras kepala seperti saudara mu Tuan Nathan".

Cklek...

Pintu Ruang rawat Ezza kembali terbuka dan yang masuk kali ini adalah Allandrick beserta istri dan kedua anak nya.

"Hei Tuan Allandrick jelaskan kepada keluarga besar mu bahwa aku bukan bagian dari keluarga mu".

"Kenapa?Sekarang kau bagian dari kami".

"Tuan Besar Graham tolong nasihati anak mu agar tak memaksa kehendaknya pada orang lain"Ucap Ezza sambil menatap pria Tua yang masih awet muda itu.

"Tapi aku juga menginginkanmu di keluarga ini" Jawab Graham enteng.

"Terserah" Ucap Ezza sambil memejamkan matanya entah kenapa rasa pusing tiba-tiba menderanya.

"Sekarang kau adik kami" Ucap para cucu keluarga Walter.

"Hm" Balas Ezza Cuek.

🌹🌹🌹🌹

Setelah satu minggu di rawat di rumah sakit Ezza akhirnya di perbolehkan ke luar dari bangunan berbau obat-obatan itu dan menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala, Ezza akan kembali bersekolah hari senin ini.

Tap

Tap

Tap

Ezza berjalan menuruni anak tangga dengan cepat membuat seluruh anggota keluarga Walter yang sedang menikmati minggu pagi yang indah di ruang keluarga menoleh menatapnya.

"Kenapa lewat tangga?" Tanya dingin Cleo .

"Karena mau" Jawab Ezza tak kalah dingin nya.

"Mau kemana" Tanya Dingin Zayden pada adik bontot nya.

"Nongkrong".

"Izin dulu"Peringat Vincent.

"Semuanya Saya izin mau nongkrong"Ucap Ezza pada keluarga Walter.

" Hati-hati sayang"Pesan Aluna.

"Jangan pulang malam" Peringat Clara.

"Jangan ngebut bawa motornya" Khawatir Amelia pada cucu bungsu nya.

"Baik".

"Son sini" Panggil Allandrick pada Ezza.

Ezza menurut dan mendekati pria paruh baya itu dengan sebelah alis terangkat.

"Minta izin yang benar sama daddy"Titah Allandrick.

"Tadi udah bener".

"Tapi Daddy tak Terima izin seperti itu"

"Huftt...Tuan Allandrick saya minta izin mau nongkrong" Ucap Ezza.

"Deddy Ez deddy" Tekan Allandrick, Sudah berapa kali ia mengingatkan Ezza agar memanggilnya daddy tetap saja bocah itu memanggilnya "Tuan Allandrick" Atau "Pak Tua" dan lebih parah lagi bocah di depannya ini memanggilnya dengan Nama.

"Deddy saya mau izin pergi nongkrong,puas?".

Allandrick menghela nafas kasar, " Salah harusnya 'Deddy Ezza mau izin pergi nongkrong sama temen2 boleh'. Coba ulang kata-kata daddy barusan!".

"Deddy Ez mau izin pergi nongkrong sama temen2 boleh?" Ulang Ezza.

"Boleh, jangan pulang larut malam".

"Pulang pagi boleh dong?"Tanya Ezza.

"Boleh,tapi Abang kasih hukuman"Ucap Lavie.

"Ez pamit"ucap Ezza sebelum pergi dari sana.

"Leo Juga pamit mau nongkrong, EZ TUNGGU ABANG"Teriak Leo sambil berlari menyusul sang adik.

Sedangkan keluarga nya yang lain hanya bisa menghela nafas kasar saat merasakan telinganya mendengung mendengar suara menggelegar bak Toa masjid milik Leo.


˚₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ ꒰ ⌨ ✰ 𝑇𝐵𝐶 ⁱˢ ᵗʸᵖⁱⁿᵍ··· ꒱ | ೃ࿔₊•



𝑀𝑎𝑎𝑓 𝑘𝑎𝑙𝑎𝑢 𝑎𝑑𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑢𝑛𝑔𝑢 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑈𝑝 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑎𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑖𝑑𝑒

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑉𝑜𝑡𝑒+𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛+𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝐴𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑦𝑎 papayyy😘👋🙏

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang