27

2.2K 103 7
                                    

Allandrick masuk kedalam kamar yang ada tepat di depan kamar Leo, jadi kamar Leo dan Ezza berhadapan.

Cklek...

Pintu di buka oleh salah satu bodyguard yang akan berjaga di depan kamar Ezza, Allandrick masuk dengan Ezza yang masih berada di gendongan ala bridal styl nya menurunkan Ezza dengan hati-hati keatas kasur.

"Bima ambilkan saya rantai".Bima yang mendapat perintah dari sang tuan bergerak membuka leci yang di dalamnya terdapat rantai.

"ini tuan".setelah memberikan apa yang di butuhkan oleh tuannya Bima kembali keluar dari dalam kamar.

Allandrick memasang rantai di salah satu pergelangan kaki Ezza tak lupa membuka Jas yang masih di gunakan pemuda itu.

"Selamat malam anak Daddy"Bisik Allandrick tepat di telinga Ezza.

"Bima jaga putraku dari luar jangan sampai terjadi sesuatu padanya"Titah Allandrick pada Bima sebelum kembali ke ruang kerjanya.

"Baik tuan".

.....

Tepat pukul dua belas malam pintu kamar Ezza terbuka dan masuklah seorang pemuda yang beberapa tahun lebih tua dari nya.

"Adeknya Abang" Ucap pemuda itu lirih di samping telinga Ezza,pemuda itu tak lain adalah Leo.Satu tangannya terangkat untuk mengusap surai lembut sang adik.

Setelah melihat kondisi sang adik leo kembali ke kamarnya sendiri yang tepat berada di sebrang kamar Ezza.

Ezza membuka matanya saat merasa bahwa Leo sudah keluar dari sana, Ezza sudah bangun dari tiga puluh menit yang lalu karena dosis yang obat bius yang di suntik kan Allandrick adalah dosis rendah,tapi saat mendengar pintu kamar yang ia tempati terbuka Ezza kembali memejamkan matanya barulah setelah Leo keluar Ezza kembali membuka matanya.

Ezza bangkit dari posisi berbaring nya dan berjalan mendekati pintu tanpa tau apa yang terpasang pada sebelah kakinya.

Langkah Ezza terhenti saat merasakan ada yang menahan kakinya padahal ia menunduk untuk melihat apa yang melingkar di kakinya.

'Shit tua bangka silan'

Ezza menjulurkan tangannya agar bisa menyentuh knop pintu walau harus sedikit di paksa karena rantai yang terpasang pada kakinya tak bisa sampai di depan pintu.

Cklek....

Pintu kamar Ezza berhasil terbuka Bima yang berjaga di luar langsung menoleh menatap sang pelaku.

"Tuan muda anda sudah bangun".

"Hm, Om tolong buka rantainya"pinta Ezza.

"maaf tuan muda tapi kuncinya di pegang oleh Tuan Besar, Lebih baik sekarang anda kembali beristirahat tuan muda"Ucap Bima dengan wajah datarnya.

"Thenk Om".Ezza kembali masuk kedalam kamar tak lupa menutup pintu.

Ezza kembali berbaring di atas kasur Ezza tidak akan melakukan hal yang berakhir sia-sia seperti mencoba melepas rantai yang melilit di kakinya dengan tangan kosong.

Waktu menunjukan pukul satu dini hari waktu yang biasanya orang-orang sudah tertidur sangat pulas pada jam-jam seperti ini.tapi dari arah luar mension Allandrick terdapat seseorang yang mengendap-endap di balik semak-semak di area samping mension.

EZZA  [promise to be happy] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang